Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat
Allah SWT berkat rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan artikel yang berjudul “Pola Hidup Sehat dan HIV/AIDS” ini. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang saya
alami dalam proses pengerjaannya, alhamdulillah saya berhasil menyelesaikannya
dengan baik.
Tidak
lupa saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Tri
Subandi,M.Pd selaku Kepala SMK Negeri 1 Pengasih
2. Novie Wijaya,S.si
selaku wali kelas XI Administrasi Perkantoran 1
3. Drs. Suharjono
selaku guru pengampu mata pelajaran penjaskes
4. Orang tua yang telah memberikan do'a, arah, dukungan, dan
dorongan dari segi material maupun moral
5. Serta teman-teman
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan artikel ini
Saya
menyadari bahwa dalam pembuatan artikel ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan dari segi kualitas atau kuantitas maupun dari ilmu
pengetahuan yang saya kuasai.Oleh karena itu saya mohon kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk menyempurnakan pembuatan kliping dimasa
mendatang.
Semoga
artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi yang membacanya.
Pengasih, Februari
2014
Daftar Isi
BAB I
HIV / AIDS
Apakah yang dimaksud dengan HIV / AIDS ?
HIV
atau Human Immunodeficiency Virus adalah
virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang
mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Orang yang dalam darahnya
terdapat virus HIV dapat tampak sehat dan belum membutuhkan pengobatan. Namun
orang tersebut dapat menularkan virusnya kepada orang lain bila melakukan
hubungan seks berisiko dan berbagi alat suntik dengan orang lain.
AIDS atau Acquired Immune
Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul
karena turunnya kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Akibat
menurunnya kekebalan tubuh pada seseorang maka orang tersebut sangat mudah
terkena penyakit seperti TBC, kandidiasis, berbagai radang pada kulit, paru,
saluran pencernaan, otak dan kanker. Stadium AIDS membutuhkan pengobatan
Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh sehingga
bisa sehat kembali.
Sejarah HIV AIDS
Pada tahun 1983, Jean Claude
Chermann dan Françoise
Barré-Sinoussi dari Perancis berhasil mengisolasi HIV
untuk pertama kalinya dari seorang penderita sindrom limfadenopati. Pada awalnya, virus itu disebut ALV (lymphadenopathy-associated
virus), bersama dengan Luc Montagnier, mereka membuktikan bahwa virus tersebut
merupakan penyebab AIDS. Pada awal tahun 1984, Robert
Gallo
dari Amerika Serikat juga meneliti tentang
virus penyebab AIDS yang disebut HTLV-III. Setelah diteliti lebih lanjut,
terbukti bahwa ALV dan HTLV-III merupakan virus yang sama dan pada tahun 1986,
istilah yang digunakan untuk menyebut virus tersebut adalah HIV, atau lebih
spesifik lagi disebut HIV-1.
Tidak lama setelah HIV-1 ditemukan, suatu
subtipe baru ditemukan di Portugal dari pasien yang berasal
dari Afrika Barat dan kemudian disebut
HIV-2. Melalui kloning dan analisis sekuens (susunan genetik), HIV-2 memiliki
perbedaan sebesar 55% dari HIV-1 dan secara antigenik berbeda. Perbedaan
terbesar lainnya antara kedua strain (galur) virus tersebut terletak pada
glikoprotein selubung.
Bagaimana HIV bisa
ditularkan kepada orang lain?
Melalui hubungan seks tanpa
menggunakan kondom sehingga memungkinkan cairan mani atau cairan vagina yang
mengandung virus HIV masuk ke dalam tubuh pasangannya
- Dari seorang ibu hamil yang HIV positif kepada bayinya
selama masa kehamilan, waktu persalinan dan/atau waktu menyusui.
- Melalui transfusi darah/produk darah yang sudah
tercemar HIV. Lewat pemakaian alat suntik yang sudah tercemar HIV, yang
dipakai bergantian tanpa disterilkan, terutama terjadi pada pemakaian
bersama alat suntik di kalangan pengguna narkoba suntik (penasun).
- Penggunaan jarum bersama (akupuntur, jarum tattoo,
harum tindik).
Antara
ibu dan bayi selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui
Seputar HIV
Apakah transfusi darah di fasilitas kesehatan
berisiko menularkan HIV?
Tidak
berisiko karena umumnya, Palang Merah Indonesia dan fasilitas kesehatan selalu
melakukan pengecekan atau skrining HIV pada darah donor sebelum melakukan
transfusi kepada orang lain. Darah tercemar HIV tidak digunakan.
Apakah
infeksi HIV dapat dicegah?
Ya.
dengan cara:
- Abstinence
– Tidak berhubungan seks (selibat)
- Be Faithful –
Selalu setia pada pasangan
- Condom
– Gunakan kondom di setiap hubungan seks berisiko
- Drugs – Jauhi narkoba
Bagaimana
cara mengetahui status HIV?
Orang
yang sedang dalam tahap HIV tidak bisa kita kenali. Mereka tampak sehat dan
tidak menunjukkan gejala penyakit apapun. Status terinfeksi HIV hanya dapat
diketahui setelah mengikuti test HIV yang disertai konseling. Segera kunjungi
fasilitas kesehatan terdekat (Klinik VCT) untuk tes HIV.
Namun berikut ini ada beberapa gejala-gejala yang mungkin
terjadi saat seseorang mengidap HIV/AIDS :
Gejala-gejala penyakit HIV AIDS
adalah :
- Demam tinggi berkepanjangan
- Penderita akan mengalami napas pendek, batuk, nyeri
dada dan demam
- Hilangnya nafsu makan, mua dan muntah
- Mengalami diare yang kronis
- Penderita akan kehilangan berat badan tubuh hingga 10%
di bawah normal.
- Batuk berekepanjangan
- Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan
- Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh
(dibawah telinga, leher, ketiak, dan lipatan paha)
- Kurang ingatan
- Sakit kepala
- Sakit kepala
- Suklit berkonsentrasi
- Respon anggota gerak melambat
- Sering nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki
- Mengalami tensi darah rendah
- Reflek tendon yang kurang
- Terjadi serangan virus cacar air dan cacar api
- Infeksi jaringan kulit rambut
- Kulit kering dengan bercak-bercak.
Apakah
ada pengobatan untuk HIV dan AIDS?
Terinfeksi
HIV bukanlah vonis mati. AIDS dapat dicegah dengan pengobatan antiretroviral
atau ARV. Pengobatan ARV menekan laju perkembangan virus HIV di dalam tubuh
sehingga orang dengan infeksi HIV dapat kembali “sehat” atau ‘bebas gejala’.
Namun virus HIV masih ada di dalam tubuhnya dan tetap bisa menularkan pada
orang lain.
Apakah orang yang telah terinfeksi HIV perlu
dihindari?
Anda
tidak perlu menghindari orang yang telah terinfeksi HIV. Penularan HIV terjadi
melalui cara-cara yang spesifik. Berinteraksi sosial dengan orang yang telah
terinfeksi HIV tidak menyebabkan penularan HIV.
Mendobrak
Mitos HIV:
- HIV tidak menular di kolam renang umum
- HIV tidak menular melalui batuk atau bersin
- HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk atau serangga
lainnya
- HIV tidak menular dengan berbagi alat makan bersama
- HIV tidak menular karena berjabat tangan
- HIV tidak menular karena berciuman
Adakah
keterkaitan infeksi HIV dan Infeksi Menular Seksual?
Infeksi
Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual
baik melalui vagina, anus atau mulut. Orang yang mengidap IMS memiliki risiko
yang lebih besar untuk terinfeksi HIV. Perlukaan pada kelamin karena adanya IMS
dapat mempermudah seseorang tertular HIV saat berhubungan seks tanpa pengaman.
Gejala yang timbul tergantung pada jenis IMS yang diderita.
Beberapa gejala IMS yang mungkin timbul adalah:
·
Keluarnya sekret atau nanah dari penis, vagina atau anus
·
Nyeri atau terasa panas waktu kencing
·
Benjolan, bintil atau luka pada penis, vagina, anus atau mulut
·
Pembengkakan di pangkal paha
·
Perdarahan setelah berhubungan kelamin
·
Nyeri pada perut bawah (wanita)
·
Nyeri pada buah pelir
Pengobatan HIV
Pengobatan
HIV dan AIDS pada dasarnya meliputi aspek Medis Klinis, Psikologis dan Aspek
Sosial yang meliputi pengobatan supportive (dukungan), pencegahan dan pengobatan infeksi
oportunistik dan pengobatan antiretroviral.
ARV atau Antiretroviral
ARV merupakan singkatan dari Antiretroviral, yaitu obat yang dapat menghentikan reproduksi HIV didalam
tubuh. Bila pengobatan tersebut bekerja secara efektif, maka kerusakan
kekebalan tubuh dapat ditunda bertahun–tahun dan dalam rentang waktu yang cukup
lama sehingga orang yang terinfeksi HIV dapat mencegah AIDS.
Dengan semakin meningkatnya jumlah kasus infeksi HIV
tersebut, ARV memiliki peran penting dalam menciptakan masyarakat sehat melalui
strategi penanggulangan AIDS yang memadukan upaya pencegahan dengan upaya perawatan,
dukungan serta pengobatan.
Hingga saat ini, ARV masih merupakan cara paling efektif serta mampu menurunkan angka kematian dan berdampak pada
peningkatan kualitas hidup orang terinfeksi HIV sekaligus meningkatkan harapan
masyarakat untuk hidup lebih sehat.
Masa
Inkubasi HIV/AIDS
Masa inkubasi adalah jangka waktu
setelah terjadinya penularan sampai dengan timbulnya gejala penyakit. Penyakit
AIDS mempunyai masa inkubasi yaitu masa tunas virus AIDS (HIV) menjadi AIDS.
Ketika masa inkubasi atau mulai
terjangkitnya HIV, jumlah sel CD-4 dalam tubuh perlahan-lahan akan berkurang
sampai setengahnya. Ini berarti tubuh telah kehilangan setengah dari
kekebalannya. Dalam kondisi seperti itu, kekebalan masih berfungsi dan dapat
bertahan sekitar 9-10 tahun.
Namun, setelah 9-10 tahun terinfeksi
HIV, jumlah sel CD-4 dalam tubuh akan sangat berkurang sehingga sistem
kekebalan tubuh tidak berfungsi lagi.
Pada saat inilah, penderita tersebut menjadi penderita AIDS. Jadi, bila
seseorang mengidap AIDS berarti ia telah terinfeksi HIV sekitar 9-10 tahun
silam (diperkirakan masa paling lama). Dengan demikian masa inkubasi HIV
berkisar 1-9 tahun atau 1-10 tahun atau lebih. Masa inkubasi ini lebih singkat
pada bayi-bayi yang terlahir dari ibu yang telah mengalami penularan HIV.
Bayi-bayi ini mulai menunjukkan gejal-gejala AIDS pada usia 1 tahun.
Deteksi HIV
Umumnya, ada tiga tipe deteksi HIV, yaitu tes PCR, tes
antibodi HIV, dan tes antigen HIV. Tes reaksi berantai polimerase (PCR) merupakan teknik deteksi
berbasis asam nukleat (DNA dan RNA) yang dapat mendeteksi keberadaan materi
genetik HIV di dalam tubuh manusia. Tes ini sering pula dikenal sebagai tes
beban virus atau tes amplifikasi asam nukleat (HIV NAAT). PCR DNA biasa
merupakan metode kualitatif yang hanya bisa mendeteksi ada atau tidaknya DNA
virus. Sedangkan, untuk deteksi RNA virus dapat dilakukan dengan metode real-time
PCR yang merupakan metode kuantitatif. Deteksi asam nukleat ini dapat
mendeteksi keberadaan HIV pada 11-16 hari sejak awal infeksi terjadi. Tes ini
biasanya digunakan untuk mendeteksi HIV pada bayi yang baru lahir, namun jarang
digunakan pada individu dewasa karena biaya tes PCR yang mahal dan tingkat
kesulitan mengelola dan menafsirkan hasil tes ini lebih tinggi bila
dibandingkan tes lainnya.
Untuk mendeteksi HIV pada orang
dewasa, lebih sering digunakan tes antibodi HIV yang murah dan
akurat. Seseorang yang terinfeksi HIV akan menghasilkan antibodi untuk melawan
infeksi tersebut. Tes antibodi HIV akan mendeteksi antibodi yang terbentuk di
darah, saliva (liur), dan urin. Sejak tahun 2002, telah dikembangkan suatu
penguji cepat (rapid test) untuk mendeteksi antibodi HIV dari tetesan
darah ataupun sampel liur (saliva) manusia. Sampel dari tubuh pasien tersebut
akan dicampur dengan larutan tertentu. Kemudian, kepingan alat uji (test
strip) dimasukkan dan apabila menunjukkan hasil positif maka akan muncul
dua pita berwarna ungu kemerahan. Tingkat akurasi dari alat uji ini mencapai
99.6%, namun semua hasil positif harus dikonfirmasi kembali dengan ELISA. Selain ELISA, tes antibodi HIV lain
yang dapat digunakan untuk pemeriksaan lanjut adalah Western blot.
Tes antigen dapat mendeteksi
antigen (protein P24) pada HIV yang memicu respon antibodi. Pada tahap awal
infeksi HIV, P24 diproduksi dalam jumlah tinggi dan dapat ditemukan dalam serum
darah. Tes antibodi dan tes antigen digunakan secara berkesinambungan untuk
memberikan hasil deteksi yang lebih akurat dan lebih awal.
HIV Mengakibatkan AIDS
Infeksi HIV menyebabkan penurunan dan melemahnya sistem
kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan
tubuh rentan terhadap infeksi penyakit dan dapat menyebabkan berkembangnya
AIDS. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan
dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya
sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah
putih banyak dirusak oleh Virus HIV.Ketika manusia terkena Virus HIV belum
tentu terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu
beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Dengan gaya hidup
sehat, jarak waktu antara infeksi HIV dan menjadi sakit karena AIDS dapat
berkisar antara 10-15 tahun, kadang-kadang bahkan lebih lama. Terapi
antiretroviral dapat memperlambat perkembangan AIDS dengan menurunkan jumlah
virus (viral load) dalam tubuh yang terinfeksi.
Ada beberapa tahapan ketika seseorang dikatakan terinfeksi HIV
hingga terkena AIDS.
Tahapan-tahapan itu antara lain:
Tahap 1: Periode Jendela
a) HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya
antibody terhadap HIV dalam darah
b) Tidak ada tanda2 khusus, penderita
HIV tampak sehat dan merasa sehat
c) Test HIV belum bisa mendeteksi
keberadaan virus ini
d) Tahap ini disebut periode jendela,
umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan
Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
a) HIV berkembang biak dalam tubuh
b) Tidak ada tanda-tanda khusus,
penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
c) Test HIV sudah dapat mendeteksi
status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody
d) Umumnya tetap tampak sehat selama
5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya
Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
a) Sistem kekebalan tubuh semakin turun
b) Mulai muncul gejala infeksi
oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa
c) Umumnya berlangsung selama lebih
dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya
Tahap 4: AIDS
a) Kondisi sistem kekebalan tubuh
sangat lemah
b) Berbagai penyakit lain (infeksi
oportunistik) semakin parah
Cara Melindungi
Diri dari HIV/AIDS
Sampai
saat ini belum ada jenis obat khusus untuk menyembuhkan orang yamg terkena
infeksi HIV/ AIDS. Hanya saja perkembangan virus ini dapat diperlambat.
Kombinasi yang tepat antara berbagai obat-obatan antiretroviral dapat
memperlambat kerusakan yang diakibatkan oleh HIV pada sistem kekebalan tubuh
dan menunda awal terjadinya AIDS. Pengobatan dan perawatan yang ada terdiri
dari sejumlah unsur yang berbeda, yang meliputi konseling dan tes mandiri
(VCT), dukungan bagi pencegahan penularan HIV, konseling tindak lanjut,
saran-saran mengenai makanan dan gizi, pengobatan IMS, pengelolaan efek
nutrisi, pencegahan dan perawatan infeksi oportunistik (IOS), dan pemberian
obat-obatan antiretroviral.
Dalam
suatu sel yang terinfeksi, HIV mereplikasi diri, yang kemudian dapat
menginfeksi sel-sel lain dalam tubuh yang masih sehat. Semakin banyak sel yang
diinfeksi HIV, semakin besar dampak yang ditimbulkannya terhadap kekebalan
tubuh (immunodeficiency). Obat antiretroviral digunakan dalam pengobatan
infeksi HIV. obatan ini bekerja melawan
infeksi itu sendiri dengan cara memperlambat reproduksi HIV dalam tubuh.
Obat-obatan antiretroviral memperlambat replikasi sel-sel, yaitu memperlambat penyebaran virus dalam tubuh
dengan cara mengganggu proses replikasi.
Cara yang dilakukan antara lain
sebagai berikut :
Menghambat Nucleoside Reverse Transcriptase
(NRTI)
HIV memerlukan enzim yang disebut
reverse transcriptase untuk mereplikasi diri. Jenis
obat-obatan ini memperlambat
kerja reverse transcriptase dengan cara mencegah
proses pengembangbiakkan materi genetik virus tersebut.
Menghambat Non-Nucleoside Reverse
Transcriptase (NNRTI)
Jenis obat-obatan ini juga
mengacaukan replikasi HIV dengan mengikat enzim reverse transcriptase itu sendiri. Hal ini mencegah agar
enzim ini tidak bekerja dan menghentikan
produksi partikel virus baru dalam
sel-sel yang terinfeksi.
Menghambat Protease
Protease merupakan enzim pencernaan
yang diperlukan dalam replikasi HIV untuk membentuk
partikel-partikel virus baru. Protease memecah belah protein dan enzim dalam sel-sel yang terinfeksi, yang
kemudian dapat menginfeksi sel yang lain. Penghambat
protease mencegah pemecah-belahan protein dan karenanya memperlambat produksi partikel virus baru.
BAB
II
POLA HIDUP SEHAT
Pola
hidup sehat berarti kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus dan teratur menjadi kebiasaan dalam gaya hidup dengan
memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi kesehatan tubuh, baik dari konsumsi
makanan dan minuman dan olah raga juga istirahat yang cukup. Pelaku pola hidup
sehat akan selalu berusaha untuk setiap gerak gerik dalam hidupnya untuk selalu
teratur dan seimbang dalam menjaga kesehatan tubuhnya.
Pola hidup yang sehat memang banyak sekali faktor yang
menjadi pendukungnya selain dari diri sendiri yang harus melakukan aktivitas
terbaik dan berfikir positif juga memerlukan asupan makanan yang memiliki gizi
yang seimbang. Olahraga juga salah satu faktor penting untuk memiliki tubuh
yang sehat dan segar bugar bila dilakukan secara teratur baik waktu dan tata
caranya, olahraga tidak harus yang berat-berat namun bisa saja yang
ringan-ringan seperti jalan
kaki atau bisa juga bersepeda dilingkungan tempat tinggal. Ini salah satu olahraga yang
murah meriah dan memiliki manfaat yang baik juga bisa menimbulkan kebahagian
selain badan segar bugar.
Ilmu Pengetahuan sebenarnya menjadi hal yang sangat penting
untuk memulai pola hidup sehat, hal ini karena dengan pengetahuan tersebut maka
akan mengetahui tata cara memulai dan menerapkan pola hidup yang sehat dengan
hasil yang maksimal dalam jangka yang panjang. Untuk itu carilah
sebanyak-banyaknya referensi bagaimana cara hidup sehat disertai gaya hidup yang bagaimana untuk hidup lebih indah dan
bahagia, sehingga bisa memanajemen dengan baik pikiran dan hati secara
bijaksana dengan manfaat mampu memberikan ketenangan dalam hidup.
Bila kita menerapkan pola hidup sehat maka akan mendapatkan
berbagai manfaat dalam hidupnya, berikut ini akan dijelaskan berbagai manfaat
yang didapatkan bila menerapkan pola hidup sehat.
Langkah-Langkah Hidup Sehat
Ada beberapa langkah yang harus
diperhatikan dan dijalani untuk mencapai pola hidup sehat, diantaranya adalah konsumsi makanan, olah raga, istirahat,
kualitas udara, lingkungan yang sehat, optimis, dan pribadi yang kuat.
Konsumsi Makanan-makanan
Sehat
Konsumsi
makanan yang memenuhi standar kesehatan adalah harus bisa memenuhi kebutuhan
tubuh, untuk itu anda harus mengetahui tentang makanan yang dibutuhkan oleh
tubuh. Umumnya, banyak yang belum memperhatikan masalah ini. Bahkan banyak
makanan yang sebenarnya sangat berbahaya bagi kesehatan sangat diminati,
seperti makanan yang mengandung pengawet, junkfood, makanan cepat saji/makanan
instan.
Olahraga
Olahraga
adalah kegiatan yang mudah dilakukan tetapi banyak yang mengabaikannya, pada
hal olahraga merupakan sumber kesehatan bagi seluruh tubuh. Olahraga yang
teratur memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti akan lebih
giat, menurunkan tekanan dara tinggi, menguatkan tulang-tulang, meningkatkan
HDL(kolesterol yang baik), mencegah kencing manis, menurunkan resiko kanker, mengurangi
stress dan depresi, dan juga akan memberikan kebugaran.
Istirahat
Yang Cukup
Istirahat
yang cukup akan memberikan bagi tubuh kita yang letih untuk memulihkan diri dan
memberikan cukup waktu bagi tubuh untuk mengembalikan tenaga yang telah
dipakai.
Menciptakan
Udara Yang Bersih
Bagi
yang tinggal di kota besar, tinggal di daerah yang terbebas dari polusi hampir
tidak mungkin. Walaupun demikian kita harus berusaha meminimalisir hal
tersebut, setidaknya tidak menambah buruk kondisi udara.
Hal tersebut dapat kita lakukan dengan cara
seperti menanam tanaman di pot disekeling rumah, dan menyisakan lahan untuk
ditanami pohon walaupun lahan itu hanya cukup untuk satu pohon.
Menciptakan
lingkungan yang sehat
Jika
ingin menikmati kesehatan yang optimal maka selayaknya lingkungan harus
dipelihara dengan baik. Lingkungan itu adalah termasuk iklim, air, tanah,
tumbuh-tumbuhan, dan atmosfir. Memelihara lingkungan dengan baik berarti tidak
mengotori lingkungan dengan segala macam kotoran seperti membuang sampah sembarangan,
asap rokok, sisa bahan bakar industri, asap dari mobil ataupun pembakaran
sampah dll.
Optimis
Tidak
ada sesuatupun yang bisa menghalangi langkah seorang yang selalu optimis
memandang hidup. Hambatan dan kegagalan bukanlah suatu halangan untuk terus
maju, akan tetapi dianggap sebagai pelajaran untuk langkah berikutnya. Bahkan
optimisme juga berdampak baik bagi kesehatan tubuh. Ini erat kaitanya dengan
sistem imun tubuh. Seorang yang optimis akan memandang hidup seperti alunan
nada, naik turun mengikuti irama, selalu cerah dan sangat mudah tertawa. Sikap
seperti inilah yang mendukung kesehatan secara menyeluruh. Baca juga Gaya Hidup Sehat dan menikmati Hidup
Pribadi Yang
Kuat
Pribadi
yang kuat juga sangat erat kaitannya dengan kesehatan secara menyeluruh.
Pribadi yang kuat berarti mampu mengendalikan keseluruhan aktifitas hidupnya.
Ada dua komponen penting berkaitan dengan pengendalian diri. Pertama, pantang
mengkonsumsi apapun yang bersifat merusak, seperti tembakau, alkohol, narkoba,
makanan yang mengandung pengawet dll. Kedua tidak berlebihan dalam menjalani pola hidup sehat.
Ada beberapa tips makanan sehat:
- Makanan berlemak tinggi sangat beresiko bagi kesehatan,
terutama dari mentega, margarine santan dan dari lemak hewan.
Labih
baik anda mendapatkannya dari kacang-kacangan atau biji-bijian. Jeroan, otak,
kulit ayam dan kuning telur sebaiknya dihindari. Sebaiknya, sebagai sumber
protein , anda memilih susu rendah lemak, yogurt, susu kedelai, ikan dan putih
telur. Tetapi jika anda menyukai daging pilihlah daging tanpa lemak.
- Bahan makanan yang megandung pengawet sebaiknya
dihindari. Makanan yang mengandung pengawet dlam jangka panjang dapat
memicu kanker.
- Jadikan air putih sebagai minuman favorit. Kondisikan
diri anda “anda belum minum jika belum minum air putih”.
- Jika anda menyukai makanan yang berwarna-warni, gunakan
dari bahan makanan; warna merah dari strawberry, warna hijau dari daun
pandan, warna kuning dari kunyit, warna coklat dari bubuk coklat. Jangan
berlebihan menambahkan kecap, saus, garam dan penyedap rasa.
- Buah-buahan dan sayur-syuran harus selalu ada disetiap
menu makanan anda.
Manfaat Pola Hidup Sehat
- Badan sehat dan segar bugar
- Kualitas hidup lebih meningkat
- Terhindar dari berbagai macam penyakit
- Menjaga daya tahan tubuh
tetap dalam kondisi fit stabil
- Jasmani, hati dan pikiran akan dapat berfungsi secara
baik dan berkualitas
- Dapat beraktivitas secara maksimal dan mampu
menggunakan potensi dengan optimal
- Meningkatkan mood dan memberikan ketenangan hati
- Tubuh tidak mudah capek dan pegal
karena metabolisme lancar
- Jantung kuat, peredaran darah lancar dan suasana hati
jadi baik sehingga terhindar dari rasa cemas atau depresi.
- Masih banyak lagi manfaat menerapkan pola hidup sehat,
pastinya akan mendapatkan kesehatan jasmani dan rohani
dan mampu memaksimalkan segala potensi secara maksimal sehingga menghasilkan
karya terbaik dalam hidup ini.
Cara Menerapkan Pola Hidup Sehat
Cara menerapkan pola
hidup sehat bagi yang sudah terbiasa gaya hidupnya yang
sudah sehat pastinya sudah
mudah saja dan bila ada kesalahan maka akan dengan mudah untuk memperbaikinya.
Baik dalam konsumsi makanan sehat
bergizi, istirahat yang cukup, olahraga teratur dan seimbang juga tentunya beribadah tetap terjaga.
Namun untuk orang yang gaya
hidupnya tidak teratur dan seimbang alias pola hidupnya sangat parah tidak sehatnya, seperti makan
asal saja tanpa tahu bergizi atau tidak dan aturan makannya juga tidak tahu, banyak minum yang merusak tubuh,
merokok, bergadang tanpa aturan waktu, istirahat yang tidak teratur dan tidak tahu arah hidup
sehingga melupakan ibadah. Maka untuk orang seperti ini sebaiknya memulai secara bertahap langkah demi
langkah untuk memperbaiki pola hidupnya agar lebih sehat, sebaiknya jangan lakukan secara
drastis karena merubah kebiasaan total biasanya tidak berhasil dan hanya akan menimbulkan stres saja. Untuk
itu perbaiki dari yang di bisa dan paling disukai terlebih dahulu baik dari makanan, olahraga, istirahat juga
ibadahnya.
Contoh menerapkan pola hidup sehat adalah sebagai berikut ini :
1. Bangun pagi
sebelum matahari terbit.
2. Berdoa dan
ibadah, yakinkan diri untuk mengisi hari ini dengan hal terbaik dan pikiran
maupun perbuatan yang positif. Yakini anda bisa melakukan yang terbaik dan bisa
bermanfaat untuk orang lain, minimal bermanfat untuk diri sendiri.
3. Minum air
putih secukupnya dengan asumsi dalam sehari memenuhi kebutuhan air yang
diperlukan tubuh. Bisa menambahkan madu, karena banyak sekali manfaat
madu bagi tubuh dari memberikan kekuatan juga bisa memperbaiki sel-sel
yang rusak dan menyegarkan kembali tubuh.
4. Lakukan olah
raga ringan bisa dengan jalan-jalan bersama teman atau keluarga di tempat yang
rindang banyak pohon dan tempat yang menarik dan menyenangkan.
5. Makan dengan
makanan yang bergizi seimbang, sebaiknya makan buah-buah terlebih dahulu baru
makan inti dengan kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral
dan kandungan lainnya yang diperlukan tubuh mencukupi. Banyak menu sehat untuk
pagi hari, siang dan makan malam, silahkan mencari berbagai menu sehat
tersebut. Makan sayuran hijau sangat penting untuk kebutuhan tubuh agar terjaga
kesehatannya.
6. Lakukan
berbagai aktivitas kegiatan dirumah secara teratur seperti membesihkan rumah
dan menjaganya tetap bersih, meletakkan sesuai tempatnya dan merapikan berbagai
perlengkapan rumah tangga. Sapa semua penghuni rumah dengan senyuman dan beri perhatian
juga kasih sayang.
7. Bekerjalah
dengan semangat yang membara dalam menjemput rizki, bila kalian seorang pelajar
maka bersemangatlah dalam mencari ilmu dan yakinilah ilmu itu akan bermanfaat
untuk menyongsong masa depan lebih baik dan indah.
8. Istirahat yang
cukup dan sesuai prosedur yang baik, perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh,
umur dan jenis kelamin untuk setiap orang terkadang ada perbedaan untuk itu
perlu penyesuaian yang seimbang. Jangan berlebihan juga jangan kekurangan dalam
istirahat dalam sehari.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari- hari kita
harus menerapkan pola hidup sehat. Dengan menerapkan pola hidup sehat, hidup
kita menjadi lebih teratur. Mulai dari makanan dan minuman yang kita konsumsi
sampai olahraga yang tratur setiap hari. Kita juga dapat menghindari hal – hal
yang membahayakan tubuh kita seperti merokok.
Penyakit/virus HIV sangat
membahayakan bahkan lambat laun bisa mematikan. Untuk itu kita semua harus
selalu waspada dengan cara menjauhkan diri dari segala perbuatan yang dapat
menyebabkan penularan HIV/AIDS, terutama sex bebas dalam arti tanpa menggunakan
alat kontrasepsi.
B. Saran
Pola
hidup sehat harus diterapkan oleh para remaja mulai dini agar di masa depan
mereka tidak divonis menderita penyakit yang sulit
disembuhkan
Perlunya
pengawasan dari orang tua agar para remaja tidak mengonsumsi makanan
berpengawet dan cepat saji secara berlebihan.
Membatasi
penggunaan internet bagi para remaja.
Kesadaran
dini dari para remaja tentang kesehatan diri mereka sendiri perlu ditumbuhkan
oleh orang tua, guru, maupun pemerintah.
Sebaiknya menjauhkan diri dari hal –
hal yang dapat menimbulkan penyakit HIV/AIDS
Lebih mendekatkan diri kepada sang
pencipta
DAFTAR PUSTAKA
Widoyono. 2005. Penyakit Tropis: Epidomologi, penularan, pencegahan, dan
pemberantasannya.. Jakarta: Erlangga Medical Series
Muhajir. 2007. Pendidkan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan. Bandung: Erlangga
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 1993. Mikrobiolog Kedokteran. Jakarta Barat: Binarupa
Aksara
Djuanda, adhi. 2007. Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar