Yang pernah Lihat ini

Kamis, 14 Agustus 2014

ARTIKEL PENJAS

 class=Section1>

Kata Pengantar


Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT berkat rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan artikel yang berjudul “Pola Hidup Sehat dan HIV/AIDS”  ini. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya, alhamdulillah saya berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Drs. Tri Subandi,M.Pd selaku Kepala SMK Negeri 1 Pengasih
2.      Novie Wijaya,S.si selaku wali kelas XI Administrasi Perkantoran 1
3.      Drs. Suharjono selaku guru pengampu mata pelajaran penjaskes
4.      Orang tua yang telah memberikan do'a, arah, dukungan, dan dorongan dari segi material maupun moral
5.      Serta teman-teman yang telah membantu saya dalam menyelesaikan artikel ini
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan artikel ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan dari segi kualitas atau kuantitas maupun dari ilmu pengetahuan yang saya kuasai.Oleh karena itu saya mohon kritik dan saran yang bersifat  membangun  untuk menyempurnakan pembuatan kliping dimasa mendatang.
Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi yang membacanya.

                                                                                                Pengasih,   Februari 2014


















Daftar Isi



BAB I
HIV / AIDS


Apakah yang dimaksud dengan HIV / AIDS ?


HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Orang yang dalam darahnya terdapat virus HIV dapat tampak sehat dan belum membutuhkan pengobatan. Namun orang tersebut dapat menularkan virusnya kepada orang lain bila melakukan hubungan seks berisiko dan berbagi alat suntik dengan orang lain.
            AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Akibat menurunnya kekebalan tubuh pada seseorang maka orang tersebut sangat mudah terkena penyakit seperti TBC, kandidiasis, berbagai radang pada kulit, paru, saluran pencernaan, otak dan kanker. Stadium AIDS membutuhkan pengobatan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh sehingga bisa sehat kembali.

Sejarah HIV AIDS

Pada tahun 1983, Jean Claude Chermann dan Françoise Barré-Sinoussi dari Perancis berhasil mengisolasi HIV untuk pertama kalinya dari seorang penderita sindrom limfadenopati. Pada awalnya, virus itu disebut ALV (lymphadenopathy-associated virus), bersama dengan Luc Montagnier, mereka membuktikan bahwa virus tersebut merupakan penyebab AIDS. Pada awal tahun 1984, Robert Gallo dari Amerika Serikat juga meneliti tentang virus penyebab AIDS yang disebut HTLV-III. Setelah diteliti lebih lanjut, terbukti bahwa ALV dan HTLV-III merupakan virus yang sama dan pada tahun 1986, istilah yang digunakan untuk menyebut virus tersebut adalah HIV, atau lebih spesifik lagi disebut HIV-1.
Tidak lama setelah HIV-1 ditemukan, suatu subtipe baru ditemukan di Portugal dari pasien yang berasal dari Afrika Barat dan kemudian disebut HIV-2. Melalui kloning dan analisis sekuens (susunan genetik), HIV-2 memiliki perbedaan sebesar 55% dari HIV-1 dan secara antigenik berbeda. Perbedaan terbesar lainnya antara kedua strain (galur) virus tersebut terletak pada glikoprotein selubung.
Bagaimana HIV bisa ditularkan kepada orang lain?
Melalui hubungan seks tanpa menggunakan kondom sehingga memungkinkan cairan mani atau cairan vagina yang mengandung virus HIV masuk ke dalam tubuh pasangannya
  • Dari seorang ibu hamil yang HIV positif kepada bayinya selama masa kehamilan, waktu persalinan dan/atau waktu menyusui.
  • Melalui transfusi darah/produk darah yang sudah tercemar HIV. Lewat pemakaian alat suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa disterilkan, terutama terjadi pada pemakaian bersama alat suntik di kalangan pengguna narkoba suntik (penasun).
  • Penggunaan jarum bersama (akupuntur, jarum tattoo, harum tindik).
Antara ibu dan bayi selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui

Seputar HIV


Apakah transfusi darah di fasilitas kesehatan berisiko menularkan HIV?
Tidak berisiko karena umumnya, Palang Merah Indonesia dan fasilitas kesehatan selalu melakukan pengecekan atau skrining HIV pada darah donor sebelum melakukan transfusi kepada orang lain. Darah tercemar HIV tidak digunakan.
 Apakah infeksi HIV dapat dicegah?
Ya. dengan cara:
  1. Abstinence – Tidak berhubungan seks (selibat)
  2. Be Faithful – Selalu setia pada pasangan
  3. Condom – Gunakan kondom di setiap hubungan seks berisiko
  4. Drugs –  Jauhi narkoba
Bagaimana cara mengetahui status HIV?
Orang yang sedang dalam tahap HIV tidak bisa kita kenali. Mereka tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun. Status terinfeksi HIV hanya dapat diketahui setelah mengikuti test HIV yang disertai konseling. Segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat (Klinik VCT) untuk tes HIV.
Namun berikut ini ada beberapa gejala-gejala yang mungkin terjadi saat seseorang mengidap HIV/AIDS :
Gejala-gejala penyakit HIV AIDS adalah :
  1. Demam tinggi berkepanjangan
  2. Penderita akan mengalami napas pendek, batuk, nyeri dada dan demam
  3. Hilangnya nafsu makan, mua dan muntah
  4. Mengalami diare yang kronis
  5. Penderita akan kehilangan berat badan tubuh hingga 10% di bawah normal.
  6. Batuk berekepanjangan
  7. Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan
  8. Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh (dibawah telinga, leher, ketiak, dan lipatan paha)
  9. Kurang ingatan
  10. Sakit kepala
  11. Sakit kepala
  12. Suklit berkonsentrasi
  13. Respon anggota gerak melambat
  14. Sering nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki
  15. Mengalami tensi darah rendah
  16. Reflek tendon yang kurang
  17. Terjadi serangan virus cacar air dan cacar api
  18. Infeksi jaringan kulit rambut
  19. Kulit kering dengan bercak-bercak.
 Apakah ada pengobatan untuk HIV dan AIDS?
Terinfeksi HIV bukanlah vonis mati. AIDS dapat dicegah dengan pengobatan antiretroviral atau ARV. Pengobatan ARV menekan laju perkembangan virus HIV di dalam tubuh sehingga orang dengan infeksi HIV dapat kembali “sehat” atau ‘bebas gejala’. Namun virus HIV masih ada di dalam tubuhnya dan tetap bisa menularkan pada orang lain.
 Apakah orang yang telah terinfeksi HIV perlu dihindari?
Anda tidak perlu menghindari orang yang telah terinfeksi HIV. Penularan HIV terjadi melalui cara-cara yang spesifik. Berinteraksi sosial dengan orang yang telah terinfeksi HIV tidak menyebabkan penularan HIV.
Mendobrak Mitos HIV:
  • HIV tidak menular di kolam renang umum
  • HIV tidak menular melalui batuk atau bersin
  • HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk atau serangga lainnya
  • HIV tidak menular dengan berbagi alat makan bersama
  • HIV tidak menular karena berjabat tangan
  • HIV tidak menular karena berciuman

Adakah keterkaitan infeksi HIV dan Infeksi Menular Seksual?
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual baik melalui vagina, anus atau mulut. Orang yang mengidap IMS memiliki risiko yang lebih besar untuk terinfeksi HIV. Perlukaan pada kelamin karena adanya IMS dapat mempermudah seseorang tertular HIV saat berhubungan seks tanpa pengaman.
Gejala yang timbul tergantung pada jenis IMS yang diderita. Beberapa gejala IMS yang mungkin timbul adalah:  
·         Keluarnya sekret atau nanah dari penis, vagina atau anus
·         Nyeri atau terasa panas waktu kencing
·         Benjolan, bintil atau luka pada penis, vagina, anus atau mulut
·         Pembengkakan di pangkal paha
·         Perdarahan setelah berhubungan kelamin
·         Nyeri pada perut bawah (wanita)
·         Nyeri pada buah pelir

Pengobatan HIV

Pengobatan HIV dan AIDS pada dasarnya meliputi aspek Medis Klinis, Psikologis dan Aspek Sosial yang meliputi pengobatan supportive (dukungan), pencegahan dan pengobatan infeksi oportunistik dan pengobatan antiretroviral.
ARV atau Antiretroviral
ARV merupakan singkatan dari Antiretroviral, yaitu obat yang dapat menghentikan reproduksi HIV didalam tubuh. Bila pengobatan tersebut bekerja secara efektif, maka kerusakan kekebalan tubuh dapat ditunda bertahun–tahun dan dalam rentang waktu yang cukup lama sehingga orang yang terinfeksi HIV dapat mencegah AIDS.
Dengan semakin meningkatnya jumlah kasus infeksi HIV tersebut, ARV memiliki peran penting dalam menciptakan masyarakat sehat melalui strategi penanggulangan AIDS yang memadukan upaya pencegahan dengan upaya perawatan, dukungan serta pengobatan.
Hingga saat ini, ARV masih merupakan cara paling efektif serta mampu menurunkan angka kematian dan berdampak pada peningkatan kualitas hidup orang terinfeksi HIV sekaligus meningkatkan harapan masyarakat untuk hidup lebih sehat.
Masa Inkubasi HIV/AIDS 
            Masa inkubasi adalah jangka waktu setelah terjadinya penularan sampai dengan timbulnya gejala penyakit. Penyakit AIDS mempunyai masa inkubasi yaitu masa tunas virus AIDS (HIV) menjadi AIDS.
            Ketika masa inkubasi atau mulai terjangkitnya HIV, jumlah sel CD-4 dalam tubuh perlahan-lahan akan berkurang sampai setengahnya. Ini berarti tubuh telah kehilangan setengah dari kekebalannya. Dalam kondisi seperti itu, kekebalan masih berfungsi dan dapat bertahan sekitar 9-10 tahun.
            Namun, setelah 9-10 tahun terinfeksi HIV, jumlah sel CD-4 dalam tubuh akan sangat berkurang sehingga sistem kekebalan tubuh  tidak berfungsi lagi. Pada saat inilah, penderita tersebut menjadi penderita AIDS. Jadi, bila seseorang mengidap AIDS berarti ia telah terinfeksi HIV sekitar 9-10 tahun silam (diperkirakan masa paling lama). Dengan demikian masa inkubasi HIV berkisar 1-9 tahun atau 1-10 tahun atau lebih. Masa inkubasi ini lebih singkat pada bayi-bayi yang terlahir dari ibu yang telah mengalami penularan HIV. Bayi-bayi ini mulai menunjukkan gejal-gejala AIDS pada usia 1 tahun.
Deteksi HIV
Umumnya, ada tiga tipe deteksi HIV, yaitu tes PCR, tes antibodi HIV, dan tes antigen HIV. Tes reaksi berantai polimerase (PCR) merupakan teknik deteksi berbasis asam nukleat (DNA dan RNA) yang dapat mendeteksi keberadaan materi genetik HIV di dalam tubuh manusia. Tes ini sering pula dikenal sebagai tes beban virus atau tes amplifikasi asam nukleat (HIV NAAT). PCR DNA biasa merupakan metode kualitatif yang hanya bisa mendeteksi ada atau tidaknya DNA virus. Sedangkan, untuk deteksi RNA virus dapat dilakukan dengan metode real-time PCR yang merupakan metode kuantitatif. Deteksi asam nukleat ini dapat mendeteksi keberadaan HIV pada 11-16 hari sejak awal infeksi terjadi. Tes ini biasanya digunakan untuk mendeteksi HIV pada bayi yang baru lahir, namun jarang digunakan pada individu dewasa karena biaya tes PCR yang mahal dan tingkat kesulitan mengelola dan menafsirkan hasil tes ini lebih tinggi bila dibandingkan tes lainnya.
Untuk mendeteksi HIV pada orang dewasa, lebih sering digunakan tes antibodi HIV yang murah dan akurat. Seseorang yang terinfeksi HIV akan menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi tersebut. Tes antibodi HIV akan mendeteksi antibodi yang terbentuk di darah, saliva (liur), dan urin. Sejak tahun 2002, telah dikembangkan suatu penguji cepat (rapid test) untuk mendeteksi antibodi HIV dari tetesan darah ataupun sampel liur (saliva) manusia. Sampel dari tubuh pasien tersebut akan dicampur dengan larutan tertentu. Kemudian, kepingan alat uji (test strip) dimasukkan dan apabila menunjukkan hasil positif maka akan muncul dua pita berwarna ungu kemerahan. Tingkat akurasi dari alat uji ini mencapai 99.6%, namun semua hasil positif harus dikonfirmasi kembali dengan ELISA. Selain ELISA, tes antibodi HIV lain yang dapat digunakan untuk pemeriksaan lanjut adalah Western blot.
Tes antigen dapat mendeteksi antigen (protein P24) pada HIV yang memicu respon antibodi. Pada tahap awal infeksi HIV, P24 diproduksi dalam jumlah tinggi dan dapat ditemukan dalam serum darah. Tes antibodi dan tes antigen digunakan secara berkesinambungan untuk memberikan hasil deteksi yang lebih akurat dan lebih awal.

HIV Mengakibatkan AIDS


Infeksi HIV menyebabkan penurunan dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.    Hal ini menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi penyakit dan dapat menyebabkan berkembangnya AIDS. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih banyak dirusak oleh Virus HIV.Ketika manusia terkena Virus HIV belum tentu terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Dengan gaya hidup sehat, jarak waktu antara infeksi HIV dan menjadi sakit karena AIDS dapat berkisar antara 10-15 tahun, kadang-kadang bahkan lebih lama. Terapi antiretroviral dapat memperlambat perkembangan AIDS dengan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam tubuh yang terinfeksi.
Ada beberapa tahapan ketika seseorang dikatakan terinfeksi HIV hingga terkena   AIDS.
Tahapan-tahapan itu antara lain:
      Tahap 1: Periode Jendela
a)      HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah
b)      Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
c)      Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
d)     Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan
      Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
a)      HIV berkembang biak dalam tubuh
b)      Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
c)      Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody    
d)     Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya
      Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
a)      Sistem kekebalan tubuh semakin turun
b)      Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa  
c)      Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya

      Tahap 4: AIDS
a)      Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
b)      Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah


 

Cara Melindungi Diri dari HIV/AIDS


Sampai saat ini belum ada jenis obat khusus untuk menyembuhkan orang yamg terkena infeksi HIV/ AIDS. Hanya saja perkembangan virus ini dapat diperlambat. Kombinasi yang tepat antara berbagai obat-obatan antiretroviral dapat memperlambat kerusakan yang diakibatkan oleh HIV pada sistem kekebalan tubuh dan menunda awal terjadinya AIDS. Pengobatan dan perawatan yang ada terdiri dari sejumlah unsur yang berbeda, yang meliputi konseling dan tes mandiri (VCT), dukungan bagi pencegahan penularan HIV, konseling tindak lanjut, saran-saran mengenai makanan dan gizi, pengobatan IMS, pengelolaan efek nutrisi, pencegahan dan perawatan infeksi oportunistik (IOS), dan pemberian obat-obatan antiretroviral.
Dalam suatu sel yang terinfeksi, HIV mereplikasi diri, yang kemudian dapat menginfeksi sel-sel lain dalam tubuh yang masih sehat. Semakin banyak sel yang diinfeksi HIV, semakin besar dampak yang ditimbulkannya terhadap kekebalan tubuh (immunodeficiency). Obat antiretroviral digunakan dalam pengobatan infeksi HIV.   obatan ini bekerja melawan infeksi itu sendiri dengan cara memperlambat reproduksi HIV dalam tubuh. Obat-obatan antiretroviral memperlambat replikasi sel-sel, yaitu    memperlambat penyebaran virus dalam tubuh dengan cara mengganggu proses replikasi.
Cara yang dilakukan antara lain sebagai berikut :
Menghambat Nucleoside Reverse Transcriptase (NRTI)
HIV memerlukan enzim yang disebut reverse transcriptase untuk mereplikasi diri.                   Jenis             obat-obatan ini memperlambat kerja reverse transcriptase dengan cara                                 mencegah proses pengembangbiakkan materi genetik virus tersebut.
       Menghambat Non-Nucleoside Reverse Transcriptase (NNRTI)
Jenis obat-obatan ini juga mengacaukan replikasi HIV dengan mengikat enzim            reverse transcriptase itu sendiri. Hal ini mencegah agar enzim ini tidak bekerja dan             menghentikan produksi partikel virus baru dalam sel-sel yang terinfeksi.

       Menghambat Protease
Protease merupakan enzim pencernaan yang diperlukan dalam replikasi HIV untuk     membentuk partikel-partikel virus baru. Protease memecah belah protein dan enzim       dalam sel-sel yang terinfeksi, yang kemudian dapat menginfeksi sel yang lain.    Penghambat protease mencegah pemecah-belahan protein dan karenanya memperlambat       produksi partikel virus baru.

BAB II

POLA HIDUP SEHAT


Pola hidup sehat berarti kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan teratur menjadi kebiasaan dalam gaya hidup dengan memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi kesehatan tubuh, baik dari konsumsi makanan dan minuman dan olah raga juga istirahat yang cukup. Pelaku pola hidup sehat akan selalu berusaha untuk setiap gerak gerik dalam hidupnya untuk selalu teratur dan seimbang dalam menjaga kesehatan tubuhnya.
Pola hidup yang sehat memang banyak sekali faktor yang menjadi pendukungnya selain dari diri sendiri yang harus melakukan aktivitas terbaik dan berfikir positif juga memerlukan asupan makanan yang memiliki gizi yang seimbang. Olahraga juga salah satu faktor penting untuk memiliki tubuh yang sehat dan segar bugar bila dilakukan secara teratur baik waktu dan tata caranya, olahraga tidak harus yang berat-berat namun bisa saja yang ringan-ringan seperti jalan kaki atau bisa juga bersepeda dilingkungan tempat tinggal. Ini salah satu olahraga yang murah meriah dan memiliki manfaat yang baik juga bisa menimbulkan kebahagian selain badan segar bugar.
Ilmu Pengetahuan sebenarnya menjadi hal yang sangat penting untuk memulai pola hidup sehat, hal ini karena dengan pengetahuan tersebut maka akan mengetahui tata cara memulai dan menerapkan pola hidup yang sehat dengan hasil yang maksimal dalam jangka yang panjang. Untuk itu carilah sebanyak-banyaknya referensi bagaimana cara hidup sehat disertai gaya hidup yang bagaimana untuk hidup lebih indah dan bahagia, sehingga bisa memanajemen dengan baik pikiran dan hati secara bijaksana dengan manfaat mampu memberikan ketenangan dalam hidup.
Bila kita menerapkan pola hidup sehat maka akan mendapatkan berbagai manfaat dalam hidupnya, berikut ini akan dijelaskan berbagai manfaat yang didapatkan bila menerapkan pola hidup sehat.

Langkah-Langkah Hidup Sehat

Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dan dijalani untuk mencapai pola hidup sehat, diantaranya adalah konsumsi makanan, olah raga, istirahat, kualitas udara, lingkungan yang sehat, optimis, dan pribadi yang kuat.
Konsumsi Makanan-makanan Sehat
Konsumsi makanan yang memenuhi standar kesehatan adalah harus bisa memenuhi kebutuhan tubuh, untuk itu anda harus mengetahui tentang makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Umumnya, banyak yang belum memperhatikan masalah ini. Bahkan banyak makanan yang sebenarnya sangat berbahaya bagi kesehatan sangat diminati, seperti makanan yang mengandung pengawet, junkfood, makanan cepat saji/makanan instan.
Olahraga
Olahraga adalah kegiatan yang mudah dilakukan tetapi banyak yang mengabaikannya, pada hal olahraga merupakan sumber kesehatan bagi seluruh tubuh. Olahraga yang teratur memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti akan lebih giat, menurunkan tekanan dara tinggi, menguatkan tulang-tulang, meningkatkan HDL(kolesterol yang baik), mencegah kencing manis, menurunkan resiko kanker, mengurangi stress dan depresi, dan juga akan memberikan kebugaran.
Istirahat Yang Cukup
Istirahat yang cukup akan memberikan bagi tubuh kita yang letih untuk memulihkan diri dan memberikan cukup waktu bagi tubuh untuk mengembalikan tenaga yang telah dipakai.
Menciptakan Udara Yang Bersih
Bagi yang tinggal di kota besar, tinggal di daerah yang terbebas dari polusi hampir tidak mungkin. Walaupun demikian kita harus berusaha meminimalisir hal tersebut, setidaknya tidak menambah buruk kondisi udara.
 Hal tersebut dapat kita lakukan dengan cara seperti menanam tanaman di pot disekeling rumah, dan menyisakan lahan untuk ditanami pohon walaupun lahan itu hanya cukup untuk satu pohon.
Menciptakan lingkungan yang sehat
Jika ingin menikmati kesehatan yang optimal maka selayaknya lingkungan harus dipelihara dengan baik. Lingkungan itu adalah termasuk iklim, air, tanah, tumbuh-tumbuhan, dan atmosfir. Memelihara lingkungan dengan baik berarti tidak mengotori lingkungan dengan segala macam kotoran seperti membuang sampah sembarangan, asap rokok, sisa bahan bakar industri, asap dari mobil ataupun pembakaran sampah dll.
Optimis
Tidak ada sesuatupun yang bisa menghalangi langkah seorang yang selalu optimis memandang hidup. Hambatan dan kegagalan bukanlah suatu halangan untuk terus maju, akan tetapi dianggap sebagai pelajaran untuk langkah berikutnya. Bahkan optimisme juga berdampak baik bagi kesehatan tubuh. Ini erat kaitanya dengan sistem imun tubuh. Seorang yang optimis akan memandang hidup seperti alunan nada, naik turun mengikuti irama, selalu cerah dan sangat mudah tertawa. Sikap seperti inilah yang mendukung kesehatan secara menyeluruh. Baca juga Gaya Hidup Sehat dan menikmati Hidup
Pribadi Yang Kuat
Pribadi yang kuat juga sangat erat kaitannya dengan kesehatan secara menyeluruh. Pribadi yang kuat berarti mampu mengendalikan keseluruhan aktifitas hidupnya. Ada dua komponen penting berkaitan dengan pengendalian diri. Pertama, pantang mengkonsumsi apapun yang bersifat merusak, seperti tembakau, alkohol, narkoba, makanan yang mengandung pengawet dll. Kedua tidak berlebihan dalam menjalani pola hidup sehat.
Ada beberapa tips makanan sehat:
  • Makanan berlemak tinggi sangat beresiko bagi kesehatan, terutama dari mentega, margarine santan dan dari lemak hewan.
Labih baik anda mendapatkannya dari kacang-kacangan atau biji-bijian. Jeroan, otak, kulit ayam dan kuning telur sebaiknya dihindari. Sebaiknya, sebagai sumber protein , anda memilih susu rendah lemak, yogurt, susu kedelai, ikan dan putih telur. Tetapi jika anda menyukai daging pilihlah daging tanpa lemak.
  • Bahan makanan yang megandung pengawet sebaiknya dihindari. Makanan yang mengandung pengawet dlam jangka panjang dapat memicu kanker.
  • Jadikan air putih sebagai minuman favorit. Kondisikan diri anda “anda belum minum jika belum minum air putih”.
  • Jika anda menyukai makanan yang berwarna-warni, gunakan dari bahan makanan; warna merah dari strawberry, warna hijau dari daun pandan, warna kuning dari kunyit, warna coklat dari bubuk coklat. Jangan berlebihan menambahkan kecap, saus, garam dan penyedap rasa.
  • Buah-buahan dan sayur-syuran harus selalu ada disetiap menu makanan anda.

Manfaat Pola Hidup Sehat

  1. Badan sehat dan segar bugar
  2. Kualitas hidup lebih meningkat
  3. Terhindar dari berbagai macam penyakit
  4. Menjaga daya tahan tubuh tetap dalam kondisi fit stabil
  5. Jasmani, hati dan pikiran akan dapat berfungsi secara baik dan berkualitas
  6. Dapat beraktivitas secara maksimal dan mampu menggunakan potensi dengan optimal
  7. Meningkatkan mood dan memberikan ketenangan hati
  8. Tubuh tidak mudah capek dan pegal karena metabolisme lancar
  9. Jantung kuat, peredaran darah lancar dan suasana hati jadi baik sehingga terhindar dari rasa cemas atau depresi.
  10. Masih banyak lagi manfaat menerapkan pola hidup sehat, pastinya akan mendapatkan kesehatan jasmani dan rohani dan mampu memaksimalkan segala potensi secara maksimal sehingga menghasilkan karya terbaik dalam hidup ini.

 

Cara Menerapkan Pola Hidup Sehat


Cara menerapkan pola hidup sehat bagi yang sudah terbiasa gaya hidupnya yang sudah sehat             pastinya sudah mudah saja dan bila ada kesalahan maka akan dengan mudah untuk memperbaikinya. Baik         dalam konsumsi makanan sehat bergizi, istirahat yang cukup, olahraga teratur dan seimbang juga tentunya     beribadah tetap terjaga.

                        Namun untuk orang yang gaya hidupnya tidak teratur dan seimbang alias pola hidupnya sangat             parah tidak sehatnya, seperti makan asal saja tanpa tahu bergizi atau tidak dan aturan makannya juga tidak    tahu, banyak minum yang merusak tubuh, merokok, bergadang tanpa aturan waktu, istirahat yang tidak             teratur dan tidak tahu arah hidup sehingga melupakan ibadah. Maka untuk orang seperti ini sebaiknya             memulai secara bertahap langkah demi langkah untuk memperbaiki pola hidupnya agar lebih sehat,             sebaiknya jangan lakukan secara drastis karena merubah kebiasaan total biasanya tidak berhasil dan hanya             akan menimbulkan stres saja. Untuk itu perbaiki dari yang di bisa dan paling disukai terlebih dahulu baik dari      makanan, olahraga, istirahat juga ibadahnya.

            Contoh menerapkan pola hidup sehat adalah sebagai berikut ini :
1.     Bangun pagi sebelum matahari terbit.
2.     Berdoa dan ibadah, yakinkan diri untuk mengisi hari ini dengan hal terbaik dan pikiran maupun perbuatan yang positif. Yakini anda bisa melakukan yang terbaik dan bisa bermanfaat untuk orang lain, minimal bermanfat untuk diri sendiri.
3.     Minum air putih secukupnya dengan asumsi dalam sehari memenuhi kebutuhan air yang diperlukan tubuh. Bisa menambahkan madu, karena banyak sekali manfaat madu bagi tubuh dari memberikan kekuatan juga bisa memperbaiki sel-sel yang rusak dan menyegarkan kembali tubuh.
4.     Lakukan olah raga ringan bisa dengan jalan-jalan bersama teman atau keluarga di tempat yang rindang banyak pohon dan tempat yang menarik dan menyenangkan.
5.     Makan dengan makanan yang bergizi seimbang, sebaiknya makan buah-buah terlebih dahulu baru makan inti dengan kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dan kandungan lainnya yang diperlukan tubuh mencukupi. Banyak menu sehat untuk pagi hari, siang dan makan malam, silahkan mencari berbagai menu sehat tersebut. Makan sayuran hijau sangat penting untuk kebutuhan tubuh agar terjaga kesehatannya.
6.     Lakukan berbagai aktivitas kegiatan dirumah secara teratur seperti membesihkan rumah dan menjaganya tetap bersih, meletakkan sesuai tempatnya dan merapikan berbagai perlengkapan rumah tangga. Sapa semua penghuni rumah dengan senyuman dan beri perhatian juga kasih sayang.
7.     Bekerjalah dengan semangat yang membara dalam menjemput rizki, bila kalian seorang pelajar maka bersemangatlah dalam mencari ilmu dan yakinilah ilmu itu akan bermanfaat untuk menyongsong masa depan lebih baik dan indah.
8.     Istirahat yang cukup dan sesuai prosedur yang baik, perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh, umur dan jenis kelamin untuk setiap orang terkadang ada perbedaan untuk itu perlu penyesuaian yang seimbang. Jangan berlebihan juga jangan kekurangan dalam istirahat dalam sehari.











 



BAB III

PENUTUP

 


A.     Kesimpulan

            Dalam kehidupan sehari- hari kita harus menerapkan pola hidup sehat. Dengan menerapkan pola hidup sehat, hidup kita menjadi lebih teratur. Mulai dari makanan dan minuman yang kita konsumsi sampai olahraga yang tratur setiap hari. Kita juga dapat menghindari hal – hal yang membahayakan tubuh kita seperti merokok.
            Penyakit/virus HIV sangat membahayakan bahkan lambat laun bisa mematikan. Untuk itu kita semua harus selalu waspada dengan cara menjauhkan diri dari segala perbuatan yang dapat menyebabkan penularan HIV/AIDS, terutama sex bebas dalam arti tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

B.     Saran

*      Pola hidup sehat harus diterapkan oleh para remaja mulai dini agar di masa depan mereka tidak divonis menderita penyakit yang sulit disembuhkan
*      Perlunya pengawasan dari orang tua agar para remaja tidak mengonsumsi makanan berpengawet dan cepat saji secara berlebihan.
*      Membatasi penggunaan internet bagi para remaja.
*      Kesadaran dini dari para remaja tentang kesehatan diri mereka sendiri perlu ditumbuhkan oleh orang tua, guru, maupun pemerintah.
*      Sebaiknya menjauhkan diri dari hal – hal yang dapat menimbulkan penyakit HIV/AIDS
*      Lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta













DAFTAR PUSTAKA

Widoyono. 2005. Penyakit Tropis: Epidomologi, penularan, pencegahan, dan pemberantasannya.. Jakarta: Erlangga Medical Series

            Muhajir. 2007. Pendidkan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bandung: Erlangga

            Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1993. Mikrobiolog Kedokteran. Jakarta Barat: Binarupa Aksara

            Djuanda, adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar