Yang pernah Lihat ini

Jumat, 15 Agustus 2014

ARTIKEL HIV/AIDS


DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………...…………………………………………………………..ii

 












BAB I

HIV/AIDS


A.     Pengertian HIV/ AIDS

            HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah Virus yang menyerang sistim       kekebalan tubuh manusia yang menyebabkan timbulnya AIDS.
            Virus HIV ditemukan dalam cairan tubuh terutama pada darah, cairan sperma, cairan        vagina dan air susu ibu.
            HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh            manusia, terutama CD4 positive T-sel dan macrophages (komponen-komponen utama sistem kekebalan sel) dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini        mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan     mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.
            CD 4 adalah sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel-sel darah putih manusia, terutama sel-sel limfosit. CD4 pada orang dengan sistem kekebalan yang    menurun menjadi sangat penting, karena berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia           menunjukkan berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan       dalam memerangi infeksi yang masuk ke tubuh manusia. Pada orang dengan sistem             kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500. Sedangkan pada orang             dengan sistem kekebalan yang terganggu (misal pada orang yang terinfeksi HIV) nilai       CD 4 semakin lama akan semakin menurun (bahkan pada beberapa kasus bisa sampai   nol).
            Sel yang mempunyai marker CD4 di permukaannya berfungsi untuk melawan        berbagai macam infeksi. Di sekitar kita banyak sekali infeksi yang beredar, entah itu             berada dalam udara, makanan ataupun minuman. Namun kita tidak setiap saat menjadi        sakit, karena CD4 masih bisa berfungsi dengan baik untuk melawan infeksi ini. Jika CD4            berkurang, mikroorganisme yang patogen di sekitar kita tadi akan dengan mudah masuk ke tubuh kita dan menimbulkan penyakit pada tubuh manusia.
            Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi             menjalankan             fungsinya dalam memerangi infeksi dan penyakit- penyakit. Orang yang     kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai   ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami   defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang    parah dikenal sebagai “infeksi oportunistik” karena infeksi-infeksi tersebut             memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
            AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. HIV merupakan virus yang menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun),           sehingga orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan         dirinya dari serangan penyakit menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap         HIV, belum tentu mengidap AIDS. Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap             HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada     pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur dan       bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem     imun tubuh.
            AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penurunan             kekebalan tubuh, sehingga tubuh rentan terhadap penyakit lain yang mematikan. AIDS              disebabkan oleh Virus (Jasad Sub Renik) yang disebut dengan HIV. sedangkan HIV (Human    Immunodeficiency Virus) itu sendiri adalah Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh     manusia yang menyebabkan timbulnya AIDS.
            Istilah AIDS dipergunakan untuk tahap- tahap infeksi HIV yang paling lanjut.       Sebagian besar orang yang terkena HIV, bila tidak mendapat pengobatan, akan      menunjukkan tanda-tanda AIDS dalam waktu 8-10 tahun. AIDS diidentifikasi            berdasarkan beberapa infeksi tertentu, yang dikelompokkan oleh Organisasi Kesehatan       Dunia (World Health Organization) sebagai berikut:
a)    Tahap I penyakit HIV tidak menunjukkan gejala apapun dan tidak dikategorikan   sebagai AIDS.
                             b) Tahap II (meliputi manifestasi mucocutaneous minor dan infeksi-infeksi saluran                    pernafasan bagian atas yang tidak sembuh- sembuh)
                              c) Tahap III (meliputi diare kronis yang tidak jelas penyebabnya yang berlangsung                   lebih dari satu bulan, infeksi bakteri yang parah, dan TBC paru-paru   
d) Tahap IV (meliputi Toksoplasmosis pada otak, Kandidiasis pada saluran                              tenggorokan (oesophagus), saluran pernafasan (trachea), batang saluran                               paru-paru (bronchi) atau paru-paru dan Sarkoma Kaposi). Penyakit HIV                                     digunakan sebagai indikator AIDS.

B.     Secara  Etiologi

         HIV ialah retrovirus yang di sebut lymphadenopathy Associated virus (LAV) atau            human T-cell leukemia virus 111  (HTLV-111) yang juga di sebut human T-cell         lymphotrophic virus (retrovirus) LAV di temukan oleh montagnier dkk. Pada tahun 1983       di prancis, sedangkan HTLV-111 di temukan oleh Gallo di amerika serikat pada tahun     berikutnya. Virus yang sama ini ternyata banyak di temukan di afrika tengah. Sebuah             penelitian pada 200 monyet hijau afrika,70% dalam darahnya mengandung virus tersebut tampa menimbulkan penyakit. Nama lain virus tersebut ialah HIV.
         HIV TERDIRI ATAS hiv-1 DAN hiv-2 terbanyak karena HIV-1 terdiri atas dua untaian RNA dalam inti protein yang di lindungi envelop lipid asal sel hospes. Virus        AIDS bersifat limpotropik khas dan mempunyai kemampuan untuk merusak sel darah      putih spesifik yang di sebut limposit T-helper atau limposit pembawa factor T4 (CD4).     Virus ini dapat mengakibatkan penurunan jumlah limposit T-helper secara progresif dan      menimbulkan imunodefisiensi serta untuk selanjut terjadi infeksi sekunder atau      oportunistik oleh kuman,jamur, virus dan parasit serta neoplasma.
         Sekali virus AIDS menginfeksi seseorang, maka virus tersebut akan berada dalam tubuh korban untuk seumur hidup. Badan penderita akan mengadakan reaksi terhapat      invasi virus AIDS dengan jalan membentuk antibodi spesifik, yaitu antibodi HIV, yang       agaknya tidak dapat menetralisasi virus tersebut dengan cara-cara yang biasa sehingga             penderita tetap akan merupakan individu yang infektif dan merupakan bahaya yang dapat      menularkan virusnya pada orang lain di sekelilingnya. Kebanyakan orang yang terinfeksi   oleh virus AIDS hanya sedikit yang menderita sakit atau sama sekali tidak sakit, akan            tetapi pada beberapa orang perjalanan sakit dapat berlangsung dan berkembang menjadi            AIDS yang full-blown.

C.     Siklus Hidup HIV

            Sel pejamu yang terinfeksi oleh HIV memiliki waktu hidup sangat pendek; hal ini berarti HIV secara terus-menerus menggunakan sel pejamu baru untuk mereplikasi diri.            Sebanyak 10 milyar virus dihasilkan setiap harinya. Serangan pertama HIV akan   tertangkap oleh sel dendrite pada membrane mukosa dan kulit pada 24 jam pertama     setelah paparan. Sel yang terinfeksi tersebut akan membuat jalur ke nodus limfa dan          kadang-kadang ke pembuluh darah perifer selama 5 hari setelah papran, dimana replikasi    virus menjadi semakin cepat.
            Siklus hidup HIV dapat dibagi menjadi 5 fase, yaitu :
                        ·         Masuk dan mengikat
                        ·         Reverse transkripstase
                        ·         Replikasi
                        ·         Budding
                        ·         Maturasi

D.    Tipe HIV

Ada 2 tipe HIV yang menyebabkan AIDS: HIV-1 dan HIV-2.
         HIV-1 bermutasi lebih cepat karena reflikasi lebih cepat. Berbagai macam   subtype dari HIV-1 telah d temukan dalam daerah geografis yang spesifik dan kelompok       spesifik  resiko tinggi. Individu dapat terinfeksi oleh subtipe yang berbeda. Berikut    adalah subtipe HIV-1 dan distribusi geografisnya:
Sub tipe A: Afrika tengah
Sub tipe B: Amerika selatan,brasil,rusia,Thailand
Sub tipe C: Brasil,india,afrika selatan
Sub tipe D: Afrika tengah
Sub tipe E:Thailand,afrika tengah
Sub tipe F: Brasil,Rumania,Zaire
Sub tipe G: Zaire,gabon,Thailand
Sub tipe H: Zaire,gabon
Sub tipe O: Kamerun,gabon
Sub tipe C sekarang ini terhitung lebih dari separuh dari semua infeksi HIV baru di                                 seluruh dunia.

E.  Patofisiologi Virus HIV/AIDS

1.      Mekanisme system imun yang normal
                        Sistem imun melindungi tubuh dengan cara  mengenali bakteri atau virus yang       masuk ke dalam tubuh, dan bereaksi terhadapnya. Ketika system imun melemah atau           rusak oleh virus seperti virus HIV, tubuh akan lebih mudah terkena infeksi oportunistik.          System imun terdiri atas organ dan jaringan limfoid, termasuk di dalamnya sumsum       tulang, thymus, nodus limfa, limfa, tonsil, adenoid, appendix, darah, dan limfa.
          o   Sel B
            Fungsi utama sel B adalah sebagai imunitas antobodi humoral. Masing-masing sel B          mampu mengenali antigen spesifik dan mempunyai kemampuan untuk mensekresi        antibodi  spesifik. Antibody bekerja dengan cara membungkus antigen, membuat antigen         lebih mudah untuk difagositosis (proses penelanan dan pencernaan antigen oleh leukosit   dan makrofag. Atau dengan membungkus antigen dan memicu system komplemen (yang             berhubungan dengan respon inflamasi).
          o   Limfosit T
            Limfosit T atau sel T mempunyai 2 fungsi utama yaitu :
            a.       Regulasi sitem imun
            b.      Membunuh sel yang menghasilkan antigen target khusus.
                        Masing-masing sel T mempunyai marker permukaan seperti CD4+, CD8+, dan        CD3+, yang membedakannya dengan sel lain. Sel CD4+ adalah sel yang membantu        mengaktivasi   sel B, killer sel dan makrofag saat terdapat antigen target khusus. Sel     CD8+ membunuh sel yang terinfeksi oleh virus atau bakteri seperti sel kanker.
          o   Fagosit
          o   Komplemen

            2.      Penjelasan dan komponen utama dari siklus hidup virus HIV
            Secara structural morfologinya, bentuk HIV terdiri atas sebuah silinder yang          dikelilingi pembungkus lemak yang melingkar-melebar. Pada pusat lingkaran terdapat             untaian RNA. HIV mempunyai 3 gen yang merupakan komponen funsional dan           structural. Tiga gen tersebut yaitu gag, pol, dan env. Gag berarti group antigen, pol       mewakili polymerase, dan env adalah kepanjangan dari envelope (Hoffmann,             Rockhstroh, Kamps,2006). Gen gag mengode protein inti. Gen pol mengode enzim           reverse transcriptase, protease, integrase. Gen env mengode komponen structural   HIV     yang    dikenal dengan glikoprotein. Gen lain yang ada dan juga penting dalam       replikasi virus, yaitu : rev, nef, vif, vpu, dan vpr.



Siklus Hidup HIV
            Sel pejamu yang terinfeksi oleh HIV memiliki waktu hidup sangat pendek; hal ini berarti HIV secara terus-menerus menggunakan sel pejamu beru untuk mereplikasi diri.            Sebanyak 10 milyar virus dihasilkan setiap harinya. Serangan pertama HIV akan   tertangkap oleh sel dendrite pada membrane mukosa dan kulit pada 24 jam pertama     setelah paparan. Sel yang terinfeksi tersebut akan membuat jalur ke nodus limfa dan          kadang-kadang ke pembuluh darah perifer selama 5 hari setelah papran, dimana replikasi    virus menjadi semakin cepat.
Siklus hidup HIV dapat dibagi menjadi 5 fase, yaitu :
                        ·         Masuk dan mengikat
                        ·         Reverse transkripstase
                        ·         Replikasi
                        ·         Budding
                        ·         Maturasi

            3.      Tipe dan sub-tipe dari virus HIV.
                  Ada 2 tipe HIV yang menyebabkan AIDS: HIV-1 yang HIV-2. HIV-1 bermutasi lebih cepat karena reflikasi lebih cepat. Berbagai macam subtype dari HIV-1 telah d    temukan dalam daerah geografis yang spesifik dan kelompok spesifik resiko tinggi
      Individu dapat terinfeksi oleh subtipe yang berbeda. Berikut adalah subtipe HIV-1 dan     distribusi geografisnya:
                  Sub tipe A: Afrika tengah
                  Sub tipe B: Amerika selatan,brasil,rusia,Thailand
                  Sub tipe C: Brasil,india,afrika selatan
                  Sub tipe D: Afrika tengah
                  Sub tipe E:Thailand,afrika tengah
                  Sub tipe F: Brasil,Rumania,Zaire
                  Sub tipe G: Zaire,gabon,Thailand
                  Sub tipe H: Zaire,gabon
                  Sub tipe O: Kamerun,gabon
                  Sub tipe C sekarang ini terhitung lebih dari separuh dari semua infeksi HIV baru                            di seluruh dunia.

            4.      Efek dari virus HIV terhadap system imun
                                                Infeksi Primer atau Sindrom Retroviral Akut (Kategori Klinis A)
   Infeksi primer berkaitan dengan periode waktu di mana HIV pertama kali masuk ke          dalam tubuh. Pada waktu terjadi infeksi primer, darah pasien menunjukkan jumlah virus yang sangat tinggi, ini berarti banyak virus lain di dalam darah. Sejumlah virus dalam        darah atau plasma per millimeter mencapai 1 juta. Orang dewasa yang baru terinfeksi    sering menunjukkan sindrom retroviral akut. Tanda dan gejala dari sindrom retrovirol        akut ini meliputi : panas, nyeri otot, sakit kepala, mual, muntah, diare, berkeringat di      malam hari, kehilangan berat badan, dan timbul ruam. Tanda dan gejala tersebut biasanya            muncul dan terjadi 2-4 minggu setelah infeksi, kemudian hilang atau menurun setelah           beberapa hari dan sering salah terdeteksi sebagai influenza atau infeksi mononucleosis.
               Selama imfeksi primer jumlah limfosit CD4+ dalam darah menurun dengan cepat. Target virus ini adalah limfosit CD4+ yang ada di nodus limfa dan thymus. Keadaan           tersebut membuat individu yang terinfeksi HIV rentan terkena infeksi oportunistik dan          membatasi kemampuan thymus untuk memproduksi limfosit T. Tes  antibody HIV            dengan menggunakan enzyme linked imunoabsorbent assay (EIA) akan menunjukkan   hasil positif.

            F. HIV Melemahkan Sistem Kekebalan Manusia

            Sasaran penyerangan HIV adalah Sistem Kekebalan Tubuh, terutama adalah sel-    sel Limfosit T4. Selama terinfeksi, limfosit menjadi wahana pengembangbiakan virus.          Bila sel-sel Limfosit T4 -nya mati, virus akan dengan bebas menyerang sel-sel Limfosit          T4 lainnya yang masih sehat. Akibatnya, daya tahan tubuh menurun.
            Akhirnya sistem kekebalan tak mampu melindungi tubuh, sehingga kuman             penyakit infeksi lain (kadang disebut Infeksi Oportunistik / Infeksi Mumpung) akan             masuk dan menyerang tubuh orang tersebut. Bahkan kuman-kuman lain yang jinak tiba- tiba menjadi ganas. Kumannya bisa Virus lain, Bakteri, Mikroba, Jamur, maupun        Mikroorganisme patogen lainnya. Penderita bisa meninggal karena TBC, Diare, Kanker             kulit, Infeksi Jamur, dll.
            Bila seseorang telah seropositif terhadap HIV, maka dalam tubuhnya telah             mengandung HIV. Dalam jumlah besar HIV terdapat dalam darah, cairan vagina, air    mani serta produk darah lainnya.  Apabila sedikit darah atau cairan tubuh lain dari         pengidap HIV berpindah secara langsung ke tubuh orang lain yang sehat, maka ada         kemungkinan orang lain tersebut tertular AIDS. Cara penularan yang paling umum ialah:   senggama, transfusi darah, jarum suntik dan kehamilan. Penularan lewat produk darah            lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll. secara teoritis mungkin bisa terjadi, namun       resikonya sangat kecil.

            G. Penularan HIV

                  a.      Penularan lewat senggama :
            Pemindahan  yang  paling  umum  dan  paling  sering  terjadi   ialah  melalui              senggama,  dimana  HIV  dipindahkan  melalui   cairan   sperma   atau    cairan  vagina.     Adanya luka pada pihak penerima akan memperbesar kemungkinan penularan. Itulah  sebabnya  pelaku senggama yang tidak wajar (lewat dubur terutama), yang cenderung        lebih  mudah menimbulkan luka,   memiliki  kemungkinan lebih besar  untuk tertular    HIV.
                  b.      Penularan lewat transfusi darah :
            Jika  darah  yang  ditranfusikan  telah  terinfeksi  oleh  HIV , maka virus HIV        akan ditularkan  kepada  orang  yang  menerima darah, sehingga  orang  itupun  akan     terinfeksi virus HIV. Risiko penularan melalui transfusi darah ini hampir 100 %.
                  c.       Penularan lewat jarum suntik :
            Model penularan lain secara teoritis dapat terjadi antara lain melalui :
                    1)   Penggunaan akupunktur (tusuk jarum), tatoo, tindikan.
                    2)   Penggunaan alat suntik atau injeksi yang tidak steril, sering dipakai oleh para                                        pengguna narkoba suntikan, juga suntikan oleh petugas kesehatan liar.
                  d.      Penularan lewat kehamilan :
            Jika  ibu hamil yang  dalam  tubuhnya  terinfeksi  HIV , maka  HIV dapat              menular ke  janin yang dikandungnya  melalui darah dengan  melewati plasenta. Risiko         penularan  Ibu hamil ke janin yang dikandungnya berkisar 20% -  40%. Risiko ini           mungkin lebih  besar kalau ibu telah menderita  kesakitan AIDS (full blown).
            HIV tidak akan menular melalui bersalaman, berpelukan, berciuman, batuk,            bersin, memakai peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi, kamar     tidur, gigtan nyamuk, bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama, dan memakai fasilitas            umum misalnya kolam renang, toilet umum, sauna.
            HIV tidak dapat menular melalui udara. Virus ini juga cepat mati jika berada di     luar tubuh. Virus ini dapat dibunuh jika cairan tubuh yang mengandungnya dibersihkan         dengan cairan pemutih (bleach) seperti Bayclin atau Chlorox, atau dengan sabun dan air.    HIV tidak dapat diserap oleh kulit yang tidak luka.

H.      HIV mengakibatkan AIDS

            Infeksi HIV menyebabkan penurunan dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.    Hal ini menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi penyakit dan dapat menyebabkan       berkembangnya AIDS. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom       AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah        atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada        sel darah putih banyak dirusak oleh Virus HIV.
            Ketika manusia terkena Virus HIV belum tentu terkena AIDS. Untuk menjadi       AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS             yang mematikan. Dengan gaya hidup sehat, jarak waktu antara infeksi HIV dan menjadi   sakit karena AIDS dapat berkisar antara 10-15 tahun, kadang-kadang bahkan lebih lama.      Terapi antiretroviral dapat memperlambat perkembangan AIDS dengan menurunkan             jumlah virus (viral load) dalam tubuh yang terinfeksi.
            Ada beberapa tahapan ketika seseorang dikatakan terinfeksi HIV hingga terkena   AIDS. Tahapan-tahapan itu antara lain:
                                    Tahap 1: Periode Jendela
                        a)      HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV                                            dalam darah
                        b)      Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
                        c)      Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
                        d)     Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan
                     Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
                        a)      HIV berkembang biak dalam tubuh
                        b)      Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
                        c)      Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah                                                   terbentuk antibody terhadap HIV
                        d)     Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan                                               tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)
                      Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
                        a)      Sistem kekebalan tubuh semakin turun
                        b)      Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar                                          limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
                        c)      Umumnya berlangsung selama lebih 1 bulan, tergantung daya tahan tubuh
                  Tahap 4: AIDS
                        a)      Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
                        b)      Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah

I. Bagaimana AIDS Diobati?

Seorang pekerja kesehatan masyarakat memberikan pasien obat HIV positif ARV, Kenya
Seorang pekerja kesehatan masyarakat memberikan pasien obat HIV positif ARV, Kenya ART secara signifikan dapat memperpanjang hidup orang yang hidup dengan HIV. Terapi kombinasi modern sangat efektif dan seseorang dengan HIV yang menggunakan pengobatan bisa hidup selama sisa hidup mereka tanpa mengembangkan AIDS.
Diagnosis AIDS tidak selalu menyamakan dengan hukuman mati. Banyak orang masih bisa mendapatkan keuntungan dari mulai terapi antiretroviral bahkan setelah mereka telah mengembangkan penyakit terdefinisi AIDS. Pengobatan yang lebih baik dan pencegahan untuk infeksi oportunistik juga membantu untuk meningkatkan kualitas dan panjang hidup mereka yang didiagnosis dengan AIDS.
Mengobati beberapa infeksi oportunistik lebih mudah daripada yang lain. Infeksi seperti herpes zoster dan kandidiasis pada tenggorokan, mulut atau vagina, dapat dikelola secara efektif dalam lingkungan yang paling. Di sisi lain, infeksi yang lebih kompleks seperti toksoplasmosis, membutuhkan peralatan medis canggih dan prasarana, yang kurang di banyak daerah miskin sumber daya.Hal ini juga penting bahwa pengobatan disediakan untuk nyeri terkait AIDS , yang dialami oleh hampir semua orang dalam tahap sangat maju infeksi HIV.

            J. Cara Melindungi Diri dari Penularan AIDS

            Sampai saat ini belum ada jenis obat khusus untuk menyembuhkan orang yamg      terkena infeksi HIV/ AIDS. Hanya saja perkembangan virus ini dapat diperlambat.            Kombinasi yang tepat antara berbagai obat-obatan antiretroviral dapat memperlambat         kerusakan yang diakibatkan oleh HIV pada sistem kekebalan tubuh dan menunda awal        terjadinya AIDS. Pengobatan dan perawatan yang ada terdiri dari sejumlah unsur yang             berbeda, yang meliputi konseling dan tes mandiri (VCT), dukungan bagi pencegahan         penularan HIV, konseling tindak lanjut, saran-saran mengenai makanan dan gizi,      pengobatan IMS, pengelolaan efek nutrisi, pencegahan dan perawatan infeksi     oportunistik (IOS), dan pemberian obat-obatan antiretroviral.
            Dalam suatu sel yang terinfeksi, HIV mereplikasi diri, yang kemudian dapat           menginfeksi sel-sel lain dalam tubuh yang masih sehat. Semakin banyak sel yang           diinfeksi HIV, semakin besar dampak yang ditimbulkannya terhadap kekebalan tubuh     (immunodeficiency). Obat antiretroviral digunakan dalam pengobatan infeksi HIV. Obat-      obatan ini bekerja melawan infeksi itu sendiri dengan cara memperlambat reproduksi             HIV dalam tubuh. Obat-obatan antiretroviral memperlambat replikasi sel-sel, yaitu             memperlambat penyebaran virus dalam tubuh dengan cara mengganggu proses replikasi.   
Cara yang dilakukan antara lain sebagai berikut :
a.      Menghambat Nucleoside Reverse Transcriptase (NRTI)
HIV memerlukan enzim yang disebut reverse transcriptase untuk mereplikasi diri.       Jenis    obat-obatan ini memperlambat kerja reverse transcriptase dengan cara     mencegah proses pengembangbiakkan materi genetik virus tersebut.
                  b.      Menghambat Non-Nucleoside Reverse Transcriptase (NNRTI)
Jenis obat-obatan ini juga mengacaukan replikasi HIV dengan mengikat enzim            reverse transcriptase itu sendiri. Hal ini mencegah agar enzim ini tidak bekerja dan             menghentikan produksi partikel virus baru dalam sel-sel yang terinfeksi.
                   c.     Menghambat Protease
Protease merupakan enzim pencernaan yang diperlukan dalam replikasi HIV untuk     membentuk partikel-partikel virus baru. Protease memecah belah protein dan enzim       dalam sel-sel yang terinfeksi, yang kemudian dapat menginfeksi sel yang lain.    Penghambat protease mencegah pemecah-belahan protein dan karenanya memperlambat       produksi partikel virus baru.
                        Setiap orang, khususnya remaja harus “melindungi diri “ dari AIDS. Karena                      kalau seorang remaja tertular HIV, maka keseluruhan cita-cita dan masa depan remaja                 tersebut hancur lebur. Secara mudah, perlindungan dari AIDS dilakukan dengan cara                    ‘ABC’, ialah:
                              a.       [A] : Abstinence alias PUASA
     Bagi remaja yang belum menikah. Jauhkan diri dari zina. Onani atau masturbasi,                merangsang diri sendiri sehingga puas (orgasmus) sebenarnya kurang baik. Namun                     resikonya paling kecil. Jadi dalam keadaan yang benar-benar tidak kuasa menahan diri                         dan tidak mampu berpuasa, onani dapat dijadikan jalan keluar. Asal jangan menjadi               kebiasaan. Jangan terlalu sering.
                              b.      [B] : Be Faithful alias Setia Pasangan Hidup
                                    Bagi mereka yang sudah menikah. Hanya bersenggama dengan pasangan                            setianya. Sebagian besar satu suami dengan satu istri. Dalam keadaan khusus satu suami                dengan 2-4 istri, namun yang penting kesetiaan dari semua pihak, baik istri maupun                  suami. Disinipun, bila suami istri berpisah dalam waktu lama, onani merupakan jalan               kelua    sementara yang paling tidak beresiko.
                              c.       [C] Condom alias Kondom  
                                    Bagi mereka yang berada dalam keadaan-keadaan khusus, antara lain ialah para                 suami atau remaja yang tidak kuat puasa atau setia (atau onani), dan masih terdorong                     melakukan zina. Pemakaian kondom akan melindungi mereka dari penularan PHS dan                         AIDS, dan melindungi istri atau pacar mereka dari penularan penyakit. Bagi para pelacur,               patut ditumbuhkan motivasi memakaikan kondom pada pasangan kencan mereka. Dalam                     keadaan darurat, misalnya pasangan suami-istri di mana salah satu menderita PHS, juga                      AIDS, pemakaian kondom amat dianjurkan untuk mencegah pen  ularan AIDS lebih                       lanjut kepada pasangannya. Yang penting dalam pemakaian kondom ialah (sambil                         dipraktekkan) melindungi keseluruhan penis dan dipakai sepanjang proses senggama                     untuk menghindari sentuhan antara penis dan vagina.
            Selain itu, perlindungan yang sangat penting ialah:
a)    Hindari  transfusi,  dengan  selalu  berhati-hati.  Bila  terpaksa ditransfusi, yakinkan bahwa  darah  yang  ditransfusi  adalah  darah  yang   telah   diperiksa   oleh Unit Kesehatan  Transfusi  Darah   (UKTD) PMI  sebagai  darah bebas HIV (juga bebas hepatitis, malaria dan sifilis).
b) Hindari  suntik-menyuntik.  Sebagian  besar  obat  sama atau lebih efektif diminum daripada disuntikkan. Bila terpaksa disuntik, yakinkah jarum dan tabung suntiknya baru dan belum dipakai untuk orang lain.
c)      Berhati-hatilah  dalam menolong orang luka dan berdarah. Gunakan prosedur P3K yang baku dan aman.
                  d)      Bila ada sesuatu tanda atau gejala yang meragukan, secepatnya periksa ke dokter.

K. Gejala-gejala penyakit HIV AIDS adalah :

1.         Penderita akan mengalami napas pendek, batuk, nyeri dada dan demam
2.         Hilangnya nafsu makan, mua dan muntah
3.         Mengalami diare yang kronis
4.         Penderita akan kehilangan berat badan tubuh hingga 10% di bawah normal.
5.         Batuk berekepanjangan
6.         Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan
7.         Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh (dibawah telinga, leher,        ketiak, dan lipatan paha)
8.         Kurang ingatan
9.         Sakit kepala
10.     Suklit berkonsentrasi
11.     Respon anggota gerak melambat
12.     Sering nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki
13.     Mengalami tensi darah rendah
14.     Reflek tendon yang kurang
15.     Terjadi serangan virus cacar air dan cacar api
16.     Infeksi jaringan kulit rambut
17.     Kulit kering dengan bercak-bercak.



























BAB II

POLA HIDUP SEHAT

A.     Pengertian Pola Hidup Sehat

Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat berarti kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan teratur menjadi  kebiasaandalam gaya hidup dengan memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi kesehatan tubuh, baik dari konsumsi makanan dan minuman dan olah raga juga istirahat yang cukup. Pelaku pola hidup sehat akan selalu berusaha untuk setiap gerak gerik dalam hidupnya untuk selalu teratur dan seimbang dalam menjaga kesehatan tubuhnya.
Polah hidup yang sehat memang banyak sekali faktor yang menjadi pendukungnya selain dari diri sendiri yang harus melakukan aktivitas terbaik dan berfikir positif juga memerlukan asupan makanan yang memiliki gizi yang seimbang. Olahraga juga salah satu faktor penting untuk memiliki tubuh yang sehat dan segar bugar bila dilakukan secara teratur baik waktu dan tata caranya, olahraga tidak harus yang berat-            berat namun bisa saja yang ringan-ringan seperti jalan kaki atau bisa juga bersepeda dilingkungan tempat             tinggal. Ini salah satu olahraga yang murah meriah dan memiliki manfaat yang baik juga bisa menimbulkan kebahagian selain badan segar bugar.

Ilmu Pengetahuan sebenarnya menjadi hal yang sangat penting untuk memulai pola hidup sehat, hal ini karena dengan pengetahuan tersebut maka akan mengetahui tata cara memulai dan menerapkan pola hidup yang sehat dengan hasil yang maksimal dalam jangka yang panjang. Untuk itu carilah sebanyak-banyaknya referensi bagaimana cara hidup sehat disertai gaya hidup yang bagaimana untuk hidup lebih indah dan bahagia, sehingga bisa memanajemen dengan baik pikiran dan hati secara bijaksana dengan manfaat mampu memberikan ketenangan dalam hidup.Bila kita menerapkan pola hidup sehat maka akan mendapatkan berbagai manfaat dalam hidupnya, berikut  ini akan dijelaskan berbagai manfaat yang didapatkan bila menerapkan pola hidup sehat.

B.     Manfaat Pola Hidup Sehat

1.      Kualitas hidup lebih meningkat
2.      Terhindar dari berbagai macam penyakit
3.      Menjaga daya tahan tubuh tetap dalam kondisi fit stabil
4.      Jasmani, hati dan pikiran akan dapat berfungsi secara baik dan berkualitas
5.      Dapat beraktivitas secara maksimal mampu menggunakan potensi dengan maksimal
6.      Meningkatkan mood dan memberikan ketenangan hati
7.      Tubuh tidak mudah capek dan pegal karena metabolisme lancar
8.      Jantung kuat, peredaran darah lancar dan suasana hati jadi baik sehingga terhindar dari rasa cemas atau depresi.
9.      Masih banyak lagi manfaat menerapkan pola hidup sehat, pastinya akan mendapatkan kesehatan       jasmani dan rohani dan mampu memaksimalkan segala potensi secara maksimal sehingga menghasilkan karya terbaik dalam hidup ini.

C.   Cara Menerapkan Pola Hidup Sehat

Cara menerapkan pola hidup sehat bagi yang sudah terbiasa gaya hidupnya yang sudah sehat pastinya sudah mudah saja dan bila ada kesalahan maka akan dengan mudah untuk memperbaikinya. Baik   dalam konsumsi makanan sehat bergizi, istirahat yang cukup, olahraga teratur dan seimbang juga tentunya    beribadah tetap terjaga.

Namun untuk orang yang gaya hidupnya tidak teratur dan seimbang alias pola hidupnya sangat parah tidak sehatnya, seperti makan asal saja tanpa tahu bergizi atau tidak dan aturan makannya juga tidak tahu, banyak minum yang merusak tubuh, merokok, bergadang tanpa aturan waktu, istirahat yang tidak teratur dan tidak tahu arah hidup sehingga melupakan ibadah. Maka untuk orang seperti ini sebaiknya memulai secara bertahap langkah demi langkah untuk memperbaiki pola hidupnya agar lebih sehat, sebaiknya jangan lakukan secara drastis karena merubah kebiasaan total biasanya tidak berhasil dan hanya akan menimbulkan stres saja. Untuk itu perbaiki dari yang di bisa dan paling disukai terlebih dahulu baik dari makanan, olahraga, istirahat juga ibadahnya.

Contoh menerapkan pola hidup sehat adalah sebagai berikut ini :
1.       Bangun pagi sebelum matahari terbit.
2.       Berdoa dan ibadah, yakinkan diri untuk mengisi hari ini dengan hal terbaik dan pikiran maupun perbuatan yang positif. Yakini anda bisa melakukan yang terbaik dan bisa bermanfaat untuk orang lain, minimal bermanfat untuk diri sendiri.
3.       Minum air putih secukupnya dengan asumsi dalam sehari memenuhi kebutuhan air yang diperlukan tubuh. Bisa menambahkan madu, karena banyak sekali manfaat madu bagi tubuh dari memberikan kekuatan juga bisa memperbaiki sel-sel yang rusak dan menyegarkan kembali tubuh.
4.       Lakukan olah raga ringan bisa dengan jalan-jalan bersama teman atau keluarga di tempat yang rindang banyak pohon dan tempat yang menarik dan menyenangkan.
5.       Makan dengan makanan yang bergizi seimbang, sebaiknya makan buah-buah terlebih dahulu baru makan inti dengan kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dan kandungan lainnya yang diperlukan tubuh mencukupi. Banyak menu sehat untuk pagi hari, siang dan makan malam, silahkan mencari berbagai menu sehat tersebut. Makan sayuran hijau sangat penting untuk kebutuhan tubuh agar terjaga kesehatannya.
6.       Lakukan berbagai aktivitas kegiatan dirumah secara teratur seperti membesihkan rumah dan menjaganya tetap bersih, meletakkan sesuai tempatnya dan merapikan berbagai perlengkapan rumah tangga. Sapa semua penghuni rumah dengan senyuman dan beri perhatian juga kasih sayang.
7.       Bekerjalah dengan semangat yang membara dalam menjemput rizki, bila kalian seorang pelajar maka bersemangatlah dalam mencari ilmu dan yakinilah ilmu itu akan bermanfaat untuk menyongsong masa depan lebih baik dan indah.
8.       Istirahat yang cukup dan sesuai prosedur yang baik, perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh, umur dan jenis kelamin untuk setiap orang terkadang ada perbedaan untuk itu perlu penyesuaian yang seimbang. Jangan berlebihan juga jangan kekurangan dalam istirahat dalam sehari.

D.  Tips Pola Hidup Sehat

Menurut Phaidon, tips supaya hidup sehat sebagai berikut:
   1. Mengubah pola pikir
               Hal yang paling mendasar untuk menjalankan pola hidup sehat dengan mengubah pola pikir supaya hidup mau serius mencanangkan hidup sehat. Setidaknya mesti ketat             memiliki komitmen untuk menjalankan gaya hidup sehat dan praktiknya seperti agama, dengan harus mencari orang atau sosok yang benar-benar mampu sebagai teladan dan           mau menyadarkan pentingnya hidup sehat.

   2. Membutuhkan kemampuan
               Seperti halnya kecerdasan, kesehatan pun membutuhkan kemampuan supaya bisa               serius bisa memiliki tubuh yang sehat, langsing, bugar, bergairah, dan relatif bebas.        Kemampuan ini artinya akan menyesuaikan dengan jenis kelamin pria atau wanita, pekerja kantor atau ibu rumah tangga, usia, dan sebagainya. 

   3. Mencanangkan komitmen dan motivasi
               Untuk menyukseskan gaya hidup sehat harus benar-benar mencari orang atau         sosok yang mampu memotivasi dan serius mengajak hidup sehat. Selama prinsip ada teman atau mitra yang sama-sama serius untuk menjalankan pola hidup sehat.

   4. Memiliki lingkungan yang sehat
               Gaya hidup dbentuk oleh lingkungan. Apabila Anda ingin menukar gaya hidup harus dimulai dari lingkungan. Dengan mengubahnya berarti Anda akan memiliki banyak teman untuk berkomitmen menerapkan hidup sehat.

   5. Rajin datang ke seminar kesehatan 
               Berada di tempat yang benar, misalnya dengan rajin mengunjungi acara-acara         seminar kesehatan atau berlatih dan datanglah ke berbagai klub kebugaran.

   6. Membatasi konsumsi makanan 
               Tidak selamanya bisa mengontrol makanan yang dikonsumsi. Tetapi ada baiknya   juga untuk mulai serius dan tegas, misalnya membatasi makanan yang digoreng.Makanan yang digoreng dengan minyak panas tinggi bisa menyebabkan darah menjadi lebih kental dan memperberat kerja jatung di dalam tubuh kita.

   7. Mengurangi minuman mengandung gula
               Sebaiknya mengurangi minuman yang mengandung gula, sebab gula akan mempercepat efek penuaan, obesitas yang berakibat pada penimbunan lemak di lever. Boleh pakai pemanis alami seperti gula aren ketimbang gula pasir.

   8. Tekadkan diri dengan konsumsi makanan sehat
               Sebaiknya bersantap sayuran dan buah sebagai menu wajib yang sangat membantu mencegah penyakit

   9. Menyertakan suplemen
               Sebaiknya menyertakan suplemen sebagai suplemasi tambahan untuk          membantu memenuhi nutrisi yang kurang di dalam tubuh.




BAB III
PENUTUP

            1. Kesimpulan

       a.  HIV merupakan sebuah virus berbahaya yang dapat merusak sistem       kekebalan        tubuh manusia. Selain itu, virus inilah yang menyebabkan AIDS.
b.  AIDS (Aqcuired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penurunan   kekebalan tubuh sehingga tubuh rentan terhadap penyakit lain yang mematikan.
c. Cara penularan HIV yang paling umum ialah melalui senggama, transfusi darah,           jarum suntik dan kehamilan. Penularan lewat produk darah lain, seperti ludah,         kotoran, keringat, dll. secara teoritis mungkin bisa terjadi, namun resikonya        sangat kecil.
d. Secara mudah, perlindungan dari AIDS dilakukan dengan cara ‘ABC’, yaitu   Abstinence, Be faithful, Condom.
e. Pola hidup sehat berarti kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan teratur menjadi  kebiasaandalam gaya hidup dengan memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi kesehatan tubuh, baik dari konsumsi makanan dan minuman dan olah raga juga istirahat yang cukup.

            2. Saran

Sebagai insan yang yang berpendidikan sudah menjadi sebuah kewajiban untuk berpartisipasi dalam memerangi HIV/ AIDS. Untuk memerangi hal itu dapat dimulai dari kesadaran diri sendiri untuk selalu menjaga diri agar terhindar dari HIV/ AIDS. Juga selalu menerapkan pola hidup sehat agar menjadi lebih sehat.













DAFTAR PUSTAKA


Widoyono. 2005. Penyakit Tropis: Epidomologi, penularan, pencegahan, dan pemberantasannya.. Jakarta: Erlangga Medical Series

            Muhajir. 2007. Pendidkan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bandung: Erlangga

            Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1993. Mikrobiolog Kedokteran. Jakarta Barat: Binarupa Aksara

            Djuanda, adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar