PENTINGNYA MOTIVASI DALAM BEKERJA
Motivasi adalah dorongan psikologis yang
mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri
individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono
motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau
melaksanakan sesuatu. Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama,
berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain.
Adapun
faktor-faktor motivasi dalam berorganisasi sebagai berikut:
A. Intern Individu
A. Intern Individu
Merupakan faktor-faktor dalam diri individu yang dapat memotivasi dirinya
untuk melakukan sesuatu. Faktor-faktor itu diantaranya sebagai berikut:
1.
Kebutuhan, kebutuhan merupakan segala sesuatu yang harus dipenuhi. Banyaknya
kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh setiap manusia mendorong manusia tersebut
untuk melakukan pekerjaan. Sebagai contoh kebutuhan sehari-hari manusia,
mendorong manusia itu untuk bekerja. Mengumpulkan aset agar nanti saat kita
keluar kerja tidak kesusahan. Kebutuhan akan aktualisasi diri dikarenakan
pekerjaan tersebut menantang.
2.
Harapan, harapan merupakan sesuatu yang kita inginkan. Harapan akan mendapatkan
hadiah yang besar apabila kita menabung di Bank tersebut mendorong kita untuk
selalu meningkatkan saldo kita. Harapan akan kepercayaan orang lain misalnya
kita berkata jujur kepada orang lain atas kesalahan yang kita buat dan meminta
maaf kepada mereka sehingga didapat kepercayaan kambali dari mereka.
3.
Kepuasan, kepuasan merupakan perasaan emosional seseorang setelah melakukan
sesuatu. Kadangkalanya orang termotivasi melakukan sesuatu karena adanya
kepuasan yang ingin dia capai. Misalnya jabatan dalam suatu organisasi akan
menjadi kepuasan tersendiri terhadap orang tersebut setelah menjabatanya.
4.
Pengembangan Diri, meliputi mengikutsertakan diri terhadap segala kegiatan agar memperoleh
pengalaman yang berharap yang dapat digunakan untuk mengembangkan diri menjadi
individu yang lebih baik.
B. Ektern Individu
Merupakan faktor-faktor di luar diri individu yang dapat memotivasi individu untuk melakukan sesuatu. Faktor-faktor itu diantaranya sebagai berikut:
Merupakan faktor-faktor di luar diri individu yang dapat memotivasi individu untuk melakukan sesuatu. Faktor-faktor itu diantaranya sebagai berikut:
1.
Lingkungan Organisasi, merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar organisasi. Lingkungan
organisasi yang mendukung akan memotivasi orang untuk semangat dalam melakukan
pekerjaan dalam organisasi tersebut.
2.
Keseimbangan dan Keadilan, individu termotivasi untuk melakukan sesuatu karena adanya job rewards
(hadiah pekerjaan) yang diberikan oleh organisasi itu atau diluar organisasi
itu. Misalnya mendapatkan upah/gaji yang sesuai dengan usaha kita. Adanya
peluang karir yang baru di organisasi itu seperti jabatan yang lebih tinggi
apabila karyawan tersebut mendapatkan prestasi baik di perusahaan tersebut.
3.
Tujuan, segala sesuatu yang kita ingin capai merupakan suatu tujuan. Dengan
adanya tujuan organisasi mendorong anggota-anggotanya untuk bekerja keras
semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut.
4.
Tantangan, merupakan segala sesuatu yang menjadi halangan dalam kita melakukan
kegiatan. Adakalanya tantangan itu menjadi motivator bagi kita untuk menaklukan
tantangan itu.
5.
Hukuman, merupakan balasan terhadap segala sesuatu yang telah dilakukan diluar
dari aturan. Anggota-anggota organisasi adakalanya mereka diselimuti oleh rasa
ketakutan dikarenakan adanya hukuman yang berlaku di antara anggota-anggota
organisasi itu. Hukuman itu mendorong mereka untuk melakukan hal yang sesuai
aturan. Hukuman itu bisa berupa denda, pemutusan kontrak kerja, atau juga
berhadapan dengan pengadilan.
6.
Kepemimpinan, gaya kepemimpinan seseorang berbeda-beda. Kepemimpinan dapat digunakan
untuk memotivasi seseorang untuk bekerja lebih keras lagi. Namun kepemimpinan
ini juga mempengaruhi perilaku anggota-anggota organisasi. Misalnya
kepemimpinan yang cenderung totaliter membuat seseorang akan kehilangan
kreatifitasnya dikarenakan segala sesuatu yang dilakukan harus sesuai dengan
apa yang pemimpin inginkan. Namun apabila kepemimpinannya cenderung demokrasi
akan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang dapat memajukan
organisasi tersebut dengan menyuarakan isi pikirannya melalui para pemimpin
tersebut untuk ditindak lanjuti.
Pentingnya motivasi dalam berorganisasi, membuat
banyak perusahaan yang berusaha mendatangkan para motivator-motivator atau juga
buku-buku yang tentunya memberi semangat kepada para anggotanya untuk bekerja
lebih keras lagi agar tujuan dari organisasi tersebut
Motivasi kerja sangatlah penting
bagi Anda baik yang ingin bertahan di karir tertentu, untuk mengembangkan
karir, bahkan untuk pancapai jenjang karir tertinggi atau untuk memenuhi kebutuhan
dasar setiap orang. Tanpa motivasi kerja tidak mungkin Anda mendapatkan
prestasi kerja yang tinggi yang akan berimbas pada kemajuan karir Anda.
Orang-orang yang sukses dalam karir
adalah mereka yang memiliki motivasi kerja. Jika seseorang yang memiliki
keterampilan begitu memukau, artinya dia memiliki motivasi tinggi untuk
menguasai keterampilan itu. Jika seseorang yang mampu menyelesaikan pekerjaan
dengan baik dan cepat, artinya dia memiliki motivasi kerja yang tinggi.
Termasuk mereka yang selalu disiplin bekerja, karena motivasi kerjanya yang
luar biasa.
Persaingan kerja bukanlah hal yang
mudah. Setiap tahun, akan muncul ribuan tenaga kerja baru yang siap
menggantikan posisi Anda. Belum rekan kerja, para pelamar yang datang dari luar
negeri, bahkan karyawan di perusahaan pesaing pun bisa mengancam karir Anda
jika Anda tidak mampu mempertahankan kinerja yang baik. Jadilah yang terbaik,
pertahankan motivasi kerja Anda.
Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi motivasi
kerja karyawan di sebuah perusahaan.
1. faktor kebijakan perusahaan. Melipui
gaji, tunjangan, dan pensiun. Dampaknya terhadap motivasi kerja biasanya hanya
sekedar untuk bertahan. Tidak memberikan dampak yang begitu besar dalam
peningkatakn kinerja. Jadi, perusahaan tidak cukup hanya mengandalkan masalah
gaji, pensiun, dan tunjangan untuk memotivasi karyawan untuk mendapatkan
kinerja terbaik. Kecuali, jika perusahaan mampu memberikan gaji selangit, jauh
diatas rata-rata gaji, mungkin akan memiliki pengaruh
2. faktor imbalan atau reward. Jika
dikelola dengan baik, sistem imbalan atau reward terhadap karyawan yang
berprestasi akan memberikan dampak yang besar untuk peningkatan motivasi.
3. faktor kultur perusahaan. Nah,
yang ini, jangan dianggap sepele. Meski terlihat sederhana, tetapi masalah
kultur perusahaan bisa memberikan dampak yang besar dalam peningkatan motivasi
kerja. Kultur-kultur yang mengedepankan rasa hormat, kebersamaan, kejujuran,
dan keakraban akan meningkatkan motivasi kerja cukup signifikan.
4. faktor kondisi mental karyawan itu
sendiri. Ini yang terpenting. Jika seorang karyawan yang memiliki mental yang
kuat, dia akan tetap memiliki motivasi kerja meski ketiga faktor diatas kurang
mendukung. Mereka memiliki pikiran jauh ke depan. Pandangannya tidak sempit
hanya saat ini saja. Mereka memiliki jiwa besar untuk tetap memberikan
kontribusi sebaik mungkin. Sayangnya, faktor ini kadang terlewatkan baik oleh
karyawannya sendiri maupun oleh perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar